"Tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat menembus langit ke tujuh".
Aku tidak percaya kata kata itu...., karena....
"Ada satu hal di dunia ini yang dapat menembus langit ke tujuh......, yaitu... Do'a ibu".
_______________________________________
"Assalamu'alaikum Dew...., kamu nggak papa?". Tanya ibu. Ibu menelfonku. Mungkin Ibu khawatir karena aku sendirian di sini.
"Nggak kok bu". Jawabku.
"Beneran? Perasaan Ibu nggak enak dari kemarin, kamu beneran nggak apa apa kan?".
"Iya...., beneran....,tapi kemarin aku sakit sih, tapi udah ke dokter kok, Ibu tenang aja".
"Ya Allah....., kamu kenapa nggak bilang....,sekarang udah nggak apa apa kan?" Ibu terdengar khawatir.
"Nggak apa apa,Ibu tenang aja,aku kan sudah dewasa, sudah bisa mengurus diri sendiri"
"Alhamdulillah kalau begitu, anak Ibu emang sudah besar, semoga cepat dapet jodoh ya nak" Kata Ibu. Terdengar tawa kecil disana.
"Akh.... Ibu..., nggak peka banget sih, jangan ngomongin jodoh dulu dong" kataku dengan kesal.
"Ya....tidak ada salahnya kan kalau Ibu berharap, hatimu yang kosong dan hampa itu harus diisi, Ibu do'akan...semoga kelak Ibu mendapat menantu yang sholeh, bertanggung jawab dan mencintaimu apa adanya,Ibu juga ingin kamu bahagia...."
Semoga yang Ibu harapkan terkabul, karena aku sudah tak ingin lagi berharap, aku takut jika harapanku berujung kecewa dan patah hati lagi.
"Aamiin......,tenang aja bu, Ibu pasti dapet menantu sempurna,seperti yang Ibu harapkan,kalau gitu udah dulu ya bu, aku mau ke rumah bunda, mau ketemu Asma sekalian kenalan sama istri Fahri" Kataku. Hening sejenak disana.
"Kamu yang kuat ya.....,Ibu do'akan yang terbaik untuk kamu, kamu yang sabar......" Kata Ibu.
"Aku kan sudah ikhlas bu,sekarang nggak masalah lagi,mungkin memang bukan jodoh,akan ada yang lebih baik dari Fahri untukku, aku yakin bu..., Ibu tenang aja" Kataku. Hampir saja aku menangis, walau aku berkata bahwa aku sudah ikhlas, tapi hati ini masih terasa pilu.
"Kalau begitu aku tutup ya bu, Assalamu'alaikum...." Aku langsung menutup telfon tanpa mendengar salam balasan dari ibu, aku takut suaraku berubah parau karena menangis.
Ya Allah..... Apakah ini teguran darimu...., karena aku terlalu berharap pada manusia yang tidak pasti. Maafkan aku ya Rabb......,aku bukan manusia sempurna.
Drrttttt.... Drrttt......
Handphone ku berdering lagi.
Ada panggilan masuk, dari karyawan di toko kue."Halo, Assalamu'alaikum" Kataku.
"Wa'alaikumussalam Dik Dew, maaf ganggu,ini......ada yang nanyain soal ruko mba, katanya mau nyewa" Kata Rini, Rini adalah karyawan kepercayaan Ibuku, umurnya tiga puluh tahun dan ia profesional di bidangnya.
"Iya mba Rini, nanti Dewi lima belas menit lagi dateng, tunggu ya" Kataku. Aku segera mengambil kotak berisi barang barang yang ingin ku kembalikan pada Fahri. Yah....., aku bisa bertemu dengan Alice nanti setelah urusan di toko selesai. Tapi barang dari Fahri harus ku kembalikan sekarang,sebelum aku berubah fikiran.
Aku segera menelfon Asma.
Drrttttt...
"Halo Assalamu'alaikum" Asma sudah mengangkat telfon.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SUBUH
RomanceAda sebuah kenangan yang mungkin kau lupakan,entah karena waktu,atau memang keputusan mu untuk melupakannya. Namun......jika kau berjodoh dengan kenangan itu,maka takdir akan membawanya kembali......,dengan cara yang kau sukai atau yang kau benci,ke...