BAB 5

239 10 1
                                    

Aku sudah bertemu dengan kepsek dan wakasek bidang kurikukum,hari ini aku mulai mengajar pelajaran seni budaya,menggantikan Bu Anya  yang sedang cuti hamil,selain itu aku juga merangkap menjadi  wali kelas 11 IPA 2,menggantikan Bu Anya juga. Ya .....tak masalah aku suka pekerjaan ini.

Lagi pula aku punya alasan khusus bekerja sebagai guru honorer ,pertama karena aku harus mengawasi Yusuf,aku tak ingin adik kecilku mendapat masalah,selain itu ada beberapa orang yang harus ku awasi juga,ini menyangkut keselamatan Yusuf juga,alasan ketiga karena nilai seni budaya Dewi yang anjlok,aku mengetahui ini dari Ibu,saat itu Ibu sedang mencurahkan hatinya pada ummi,mengenai Dewi yang selalu dapat nilai empat di mata pelajaran Seni Budaya ,dan....entah takdir atau apa di sekolah Yusuf juga kebetulan membutuhkan guru honorer menggantikan guru yang sedang cuti,ya....kebetulan yang menyenangkan bukan?
Setelah dari ruang wakasek aku pergi ke kelas 11 IPA 2 di mana hari ini aku mulai mengajar.

Tepat di ujung lorong koridor aku menemukan kelas itu.
Hem......posisinya cukup steategis.disisi kanan kelas ini bertepatan dengan gerbang kantin ,sedang sisi kiri merupakan toilet dan seberangnya adalah masjid sekolah yang lumayan besar.

Saat itu aku berhenti di ambang pintu sebelum membukanya.Aku mendengar teriakan teriakan dan tawa tawa remaja yang sedang masanya aktif.
"Hah...Bismillah,semoga hari ini lancar". Aku mengetuk pintu tiga kali dan mengucap salam.

"Assalamu'alaikum" setelah aku mengucapkan salam dan masuk,tak ada jawaban dari siswa tapi jelas mereka melihatku dengan ekspresi....em....campuran dari terkejut dan terpesona seperti itukah?

"Assalamu'alaikum,apa kalian semua tidak beragama Islam?,oke kalau begitu selamat pagi" siswa siswa itu terlihat gelagapan.

"Aa....iya kak,sikap!beri salam!"
Kata seorang lelaki yang kuyakini adalah seorang ketua murid.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu" seluruh siswa mengucap salam tapi masih belum menjawab salam dariku.
Aku diam...menunggu mereka menjawab salamku .

"Kenapa diem kak?"tanya seorang siswa perempuan.
"Kalian belum menjawab salam saya"jawabku.
"Ouh.....Wa'alaikussalam kak" jawab murid serentak.

"Nah....Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatu"

"Nah......apa kalian tahu maksud dari berdirinya saya disini?" Aku sengaja menampilkan sifat dinginku di kelas ini,karena aku merasa kelas ini membutuhkan sedikit ketegasan.

"Kakak mau sosialisasi ya...?"

"Kakak kuliah dimana?"

"Kakak ganteng banget......umurnya berapa sih?"
Semua pertanyaan keluar dari mulut kaum hawa,hah....gini nih kalau punya wajah super ganteng ,tiba tiba percaya diri ku naik.

"Baiklah,sebelum keluar pertanyaan yang lain izinkan saya memperkenalkan diri,saya Ramadhan Putra Wijaya,kalian boleh panggil saya Pak Rama,saya harap kalian tidak panggil saya kakak seperti tadi,karena mulai detik ini saya akan menjadi guru sekaligus wali kelas kalian" aku masih menampakkan sisi dinginku.

"Hore......hu......merdeka......".
"Yes! Bu Anya cerewet nggak ngajar lagi....."
Semua murid bersorak......,ada juga yang hanya diam dan ada yang tertidur?
Ada seorang siswa yang tertidur,meja paling belakang,di barisan paling kanan,luar biasa kelas ini IPA tapi rasa IPS ,persis apa yang dikatakan pak Kepsek,aku harus bisa merubah kelas ini menjadi lebih baik.

Brakkkkk

Aku memukul papan tulis ,semua siswa terdiam.

"Baik.....terima kasih sudah senyap,saya tidak suka kelas saya gaduh,dan sebagai wali kelas kalian saya punya peraturan baru untuk kalian" aku menampakkan sisi killer seorang guru,jadi begini rasanya jadi guru killer,menyenangkan sekali ,apalagi melihat wajah mereka yang tadinya senang kini menjadi takut.

"Baiklah,peraturan pertama tidak boleh ada yang terlambat,harus disiplin waktu dan punya akhlak yang baik,kedua tidak boleh berisik,ketiga saya tidak ingin ada yang nilai kecil di pelajaran saya,keempat saya ingin kelas ini menjadi juara umum peringkat kelas,kelima tidak boleh tidur di pelajaran saya!" Aku berjalan melangkahkan kaki ke arah siswa yang sedang tidur itu,yah.....menyebalkan sekali karena murid yang tidur itu perempuan,karena aku bukan orang bisa marah atau menyakiti perempuan,yang lebih menyebalkan adalah saat murid itu masih tertidur ,saat aku menggebrak papan tulis tadi,tunggu jangan jangan murid ini tuli.
Semua murid masih terdiam kaget ,aku melihat murid yang tertidur ini,posisinya menunduk ,jadi aku tak bisa melihat wajahnya. Aku melihat teman sebangkunya,wajahnya tak asing,wajah teduh yang selalu Yusuf lihat,itu dia.......wanita yang harus aku amati adalah dia.

"Hei tolong bangunkan temanmu itu"Aku memberi perintah tanpa mengurangi sedikitpun kekejamanku.

"I....iya pak,tadi saya sudah bangunkan beberapa kali,tapi Dewi nggak bangun bangun pak"Perempuan itu terlihat gugup.

"Nama temanmu Dewi?,lalu nama kamu siapa?"

"A....Asma"jawabnya. Ia gugup sekali.

"Kalau begitu Asma,tolong ,bangunkan Dewi"Kali ini aku memberikan senyum yang nyaris membuat satu kelas pingsan.Apakah aku berbohong?,tidak mereka memang tiba tiba pingsan ya....mungkin karena terpesona denganku.

"Aaah.....sinta pingsan.....bawa ke uks" Seru salah seorang siswa.

"Ketua kelas,dengan keamanan tolong bantu bawa ke uks"Aku bergegas membantu membawa siswa yang di ketahui bernama Sinta lalu melupakan untuk membangunkan siswa bernama Dewi yang sedang tidur itu.

'Akh.....apakah aku akan di pecat bahkan di hari pertama kerja?'batinku.

*     *     *      *       *        *         *     *

Assalamu'alaikum semoga suka :)
 

   

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang