"Hua.......Dewi.....,aku sudah bawa bekal baju,kenapa kamu pulang ha.......?kamu juga kan belum sembuh,kenapa?kenapa?" Kata Asma. Aku hanya tertawa.
"Ya ampun......,luka kecek kayak gini aja masa sampai harus di opname,lagian kan sayang uangnya....."Jawabku.
"Dewi,kalau masalah uang,biar aku saja yang bayar,kamu harus dirawat Dewi" Kata Asma. Sekali lagi aku hanya tertawa.
"Asma.....,bukan hanya masalah uang saja,sebenarnya aku memang tidak suka rumah sakit,apalagi kalau melihat korban kecelakaan,lalu....Aku juga nggak tahan sama bau obat,dan lagi aku tidak suka mendengar tangisan dari keluarga yang ditinggalkan sanak saudaranya,Itu agak gimana....gitu"Jawabku.
"Tapi Dewi,aku kan ada disini menemani kamu"Kata Asma.
"Ya.......kamu terlalu khawatir padaku,tenang saja kata dokter luka ku akan cepat sembuh,jadi tenang saja....." Jawabku.
"Dewi......,bukannya kamu yang bilang kalau lukamu itu sangat serius" Kata Asma. Untuk ketiga kalinya aku tertawa.
"Ya...ampun....,aku bercanda Asma" Jawabku. Tiba tiba Asma mencengkeram tangan kananku yang memakai gips.
"Aw....aw,sakit....jangan pegang...." Aku berusaha melepaskan tangan Asma.
"Tuh....kan sakit,kamu masih harus dirawat" Kata Asma.
"Nggak mau!" Jawabku.
"Kalian,ayo pulang....Bapak sudah membereskan administrasi,sekarang sedang menunggu taxi"Kata Ibu.
Aku meme'letkan lidahku pada Asma."Ibu,sebaiknya Dewi di rawat,lukanya belum sembuh kan,liat Dewi juga belum bisa jalan seimbang,sini....aku bopong kamu" Kata Asma sambil berusaha membopong ku.
"Ya Allah....Asma......,yang cedera tanganku,bukan kaki ku,aku masih bisa jalan kok"Kataku.
Ibu tertawa melihat kami."Kalau Asma sangat mengkhawatirkan Dewi,Asma menginap saja dengan Dewi,bagaimana?" Tanya Ibu.
Asma terlihat semangat."Baik....saya akan merawat Dewi dengan sungguh sungguh"Kata Asma. Kami semua tertawa melihat keseriusan Asma.
Setelah itu kami pulang.
*
*
*
"Fahri......." Kata Kak Mei."Iya....?" Jawabku. Kami masih berada di gedung pernikahan,ternyata saat malam tamu yang datang lebih banyak.
"Apa kamu berencana nikah muda?" Tanya kak Mei.
"Iya" Jawabku. Aku terbiasa untuk berkata sebenarnya dan tidak basa basi. Aku masih menyambut tamu,dan kak Mei memberikan souvenir.
"Apa kamu sudah punya calonnya?" Tanya kak Mei. Aku tertawa.
"Bukannya kak Mei sudah tahu" Kataku.
"Dia? Anak yang nggak peka kayak dia,padahal tampangnya biasa aja ,cantikan aku" Kata Kak Mei.Aku hanya tersenyum." Aku tau kok,kak Mei memang lebih cantik,ya....sayang sekali kak Mei tidak bisa menikah denganku,kita masih satu keluarga" Jawabku. Kak Mei tampak tersipu.
"Lagian....siapa yang mau nikah sama kamu"Kata Kak Mei dengan sewot. Aku hanya tertawa.
"Ya.....walaupun dia tidak sempurna,dia punya banyak keistimewaan" Jawabku.
"Keistimewaan seperti apa?" Tanya kak Mei.
"Em.....seperti dia istiqomah memakai hijab,ya.....kak Mei kalau dihijab dan auratnya tertutup juga pasti akan sangat cantik"Kataku. Kak Mei terlihat merenung.
"Begitu ya,ya.....ayahmu juga bilang begitu,kalian memang sama"Kata kak Mei sambil tersenyum. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SUBUH
RomansaAda sebuah kenangan yang mungkin kau lupakan,entah karena waktu,atau memang keputusan mu untuk melupakannya. Namun......jika kau berjodoh dengan kenangan itu,maka takdir akan membawanya kembali......,dengan cara yang kau sukai atau yang kau benci,ke...