PART 32

82 8 0
                                    

"Hah........b...o....s....a....n.....bosan!" gumamku

"BOSAN......." sekarang aku berteriak.

"Dewi berisik" Kata Ibu yang sedang berada di dapur. Asma sudah pulang tadi, mungkin akan datang lagi menjelang sore.

"Bu....... Aku mau tidur, kalau udah ashar bangunin ya..." Kataku sambil masuk ke dalam kamar.

"Astagfirullah Dewi, kamu baru bangun masa mau tidur lagi" Kata Ibu.

"Iya....iya" Jawabku.

Aku duduk di sebelah ranjang tidurku. Hari ini enaknya ngapain ya?

Aku menelisik setiap sudut kamarku. Melamun.

Tiba tiba mataku menangkap sebuah benda yang indah.

"Akh, itu kan kado dari Fahri,apa aku buka saja ya? Tapi sayang gambarnya bagus,ekh tapi kan nanti bisa minta lagi gambarnya, buka aja deh" Aku mengambilnya dan membuka kotak itu dengan perlahan.

"Wow........ Apa ini?" Aku menemukan sebuah benda kotak mini,bentuknya seperti kotak harta karun, aku membuka isinya, hanya secarik kertas yang di hias, oh ini.... Puisi, jangan jangan puisi cinta......, aku membacanya dengan seksama.

Hujan........

Aku masih menunggumu di malam hari yang dingin,aku masih ingin menanggung dosa ini.

Kau tak muncul,rupanya kau takut pada derai hujan.

Cerah.......

Rembulan masih senang bertahta di pekatnya langit,aku masih ingin menanggung dosa ini.

Kau tak muncul, rupanya engkau sakit terkena flu.

Sepi........

Burung hantu masih bersenandung riang, aku masih ingin menanggung dosa ini, dosa karena terus memikirkanmu.

Kau....... Datang, ha ha rupanya kau penasaran denganku,sayang....waktu belum menginginkan kita bertemu.

Aku akan menantikan perkenalan kita selanjutnya, walau kuharap kita tetap saling mengingat.

"Idih...... Puisi ini..... Jangan jangan..... dia dari dulu memperhatikanku?" Kataku dengan kaget. Lalu aku menepuk jidatku.

"Ya ampun....lupa,dia kan emang dari kecil sudah menyukaiku, ingatanku sudah pulih, akh...... apa aku sekarang bertemu Fahri saja terus bilang aku sudah ingat semua?, eh tapi nanti dia tanya tentang lamaran dia..... Hadeuh...... Aku belum siap nikah" Seperti biasa aku berbicara sendiri.

"Eh tapi seneng juga, ternyata ada orang yang menyukaiku, padahal dari dulu aku culun dan nggak cantik, tembem pula" Gumamku.

"Akh.....sekarang aku nggak punya kegiatan, besok juga nggak bisa sekolah, aku sekarang jadi rapunzel..... Hah.....hidup ini sungguh membuatku....ingin teriak.......BOSAN INI....... MEMBUNUHKU........" aku kembali berteriak.

"Dewi! Berisik!" Kata Ibu.

"Iya bu.... maaf"kataku.

Tiba tiba terdengar suara ketukan di pintu.

" Assalamu'alaikum..... " Kata seseorang di balik pintu.

"Oh.... Ini suara Fahri...." gumamku. Aku mendengar Ibu membuka pintu.

"Eh....nak Fahri, ayo masuk" Kata Ibu.

"Tuh....kan....bener....,itu Fahri, jangan...jangan...mau bahas itu..." gumamku.

"Dew...., ini Fahri jenguk kamu lho....jangan tiduran terus, dia bawain kamu pepaya,kamu suka pepaya kan..." Kata Ibu. Aku yakin... Sekarang Fahri sedang duduk di ruang tengah sambil senyum. 

"Dew! Cepetan!" Kali ini nada ibu meninggi, entah kenapa akhir akhir ini Ibu sering marah marah, mungkin sedang PMS.

Aku mengambil kerudung ku,tidak lupa bercermin agar tidak ada kejadian seperti tadi malam. Aku melangkahkan kaki ku keluar......dan....

"Eh....Fa...Fahri, apa kabar" Dugaanku benar, dia sedang duduk sambil tersenyum, aku lebih suka dulu saat dia masih jutek saat bertemu denganku.

Dia...... Hanya...... Tersenyum. Sungguh aku ingin lari dari kenyataan ini.....

*
*
*
*

"Hei.... Fahri, Lo mau kemana ha.....?" Tanya Dino.
Aku sedang berada di rumah. Hari ini aku berencana untuk membatalkan semua yang aku rencanakan. Pernikahan, masih belum saatnya.

"Aku mau jenguk Dewi, mau ikut?" Tanyaku.

" Ogah.... Paling nanti jadi nyamuk, mending main game bareng Yusuf disini, ya kan Yusuf" Kata Dino sambil  menyenggol bahu Yusuf.

"Hem...." Jawab Yusuf.

"Hah..... Kalian ini...., daripada malas malasan disini, lebih baik kalian bantu bantu lagi di resepsi tadi"Kataku.

"Yah...males,lagian yang datang Ibu ibu semua, nggak bisa cuci mata, ya kan Yusuf" Kata Dino. Yusuf yang fokus bermain game hanya mengangguk.

"Heh.... Kalian....." Seru ku. Mereka berdua melihatku dengan tanda tanya.

"Dasar lucknut" Kataku.Tiba tiba semua hening, mereka menatap mataku. Tiba tiba...

"Fahri ngomong kasar.........tinju Fahri" Kata Yusuf dengan semangat, Dino memukul bahuku sambil tertawa jahat.

"Hei.....tadi aku bilang kacang beruntung kan..... Kapan ngomong kasarnya....."kataku sambil tertawa.
Mereka masih memukul ku pukulan ringan ala laki laki.

"E.....udah udah, Pujaan hati sedang menunggu, nanti dilanjut oke" Kataku. Mereka berhenti memukul.

"Hei.... Kalau lo gagal move on, gue jadiin samsak lo"Kata Dino.

" Ya.... Semoga beruntung dengan keputusanmu Fahri"Kata Yusuf.

"Ya.... Thank sob, sekarang.... Aku akan mengakhirinya, aku ingin pergi dengan tenang" Kata Fahri.

"Kalau begitu do'akan aku" Kataku. Aku membawa pepaya yang kubeli di perjalanan pulang tadi.

Aku...... Melangkah keluar rumah dengan langkah pasti. Melangkah dengan hati hati menuju rumahnya. Hingga akhirnya sampai di depan rumahnya.

Tiba tiba hatiku menjadi ragu.

"Mungkin sebaiknya aku kembali pulang, setelah kejadian semalam mungkin Dewi canggung melihatku" gumamku. Aku melangkah hendak kembali menyerang saat....

"BOSAN..... INI..... MEMBUNUHKU......"

Itu..... Teriakan Dewi.... Terdengar sampai halaman rumah. Rasanya aku ingin tertawa..... Dia terkurung di rumah seharian, pasti kesepian.... Karena aku sudah di sini.... Sebaiknya aku menyapanya.

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Assalamu'alaikum..... Bertemu lagi..... Di tahun yang baru..... Ye...... Tahun baru... 🎉 Tapi telat ya.... Gapapa, semoga di tahun ini kita dapat mencapai impian yang belum tercapai di tahun sebelumnya Aamiin....., semoga terhibur 😊

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang