5

71 5 0
                                    

Aku baru saja pulang dari rumah nenek, Ibu dan Bapak masih harus tinggal di sana karena nenek tidak mau meninggalkan rumahnya,yah.....tidak apa, setidaknya ada Dino yang menemaniku di perjalanan,Dino menceritakan betapa gugupnya dia saat pertama kali jatuh cinta, aku tertawa sepanjang perjalanan karena cerita Dino, aku bersyukur memiliki sahabat yang pengertian seperti Dino dan Asma.

Sekarang pukul sembilan malam, syukurlah aku tiba dirumah dengan selamat, keadaan rumah masih sama seperti terakhir kali ku tinggalkan, hanya.....ada sedikit debu dihalaman, mungkin terkena debu jalanan.

Aku membereskan bajuku lalu memanaskan air untuk mandi.

"Hah....pegel banget....." gumamku.
Baru saja aku ingin merebahkan tubuhku, suara keras terdengar dari luar. Aku bergegas keluar dan melihat   apa yang terjadi.

"Innalilahi..........."  Seorang wanita setengah baya menabrak pagar halaman rumahku dengan sepeda motornya. Aku segera berlari menghampirinya dan membantunya

"Astagfirullah..... Ibu nggak papa?" Aku membantu Ibu itu berdiri, beberapa pejalan kaki yang lewat membantu menepikan sepeda motor ibu tersebut.
Aku membawanya ke halaman rumahku membantunya duduk lalu bergegas membawa air minum dan kotak P3K.

Beberapa warga berkumpul, memastikan keadaan Ibu itu baik baik saja atau tidak.

"Ini....,silahkan diminum Bu"Kataku sambil memberikan air minum.

" Terimakasih "Jawab Ibu itu sambil mengambil gelas berisi air yang kuberikan.

" Apa ada yang sakit?, Ibu tidak apa apa? "Tanya salah seorang pejalan kaki yang ikut membantu.

" Tidak......,hanya sedikit memar saja di tangan, terima kasih sudah membantu"Kata Ibu tersebut.

"Boleh saya lihat tangan yang memar?" Tanyaku. Ibu itu memperlihatkan tangan kirinya yang sedikit kotor dan punggung tangan yang terluka, aku segera membersihkan tangan ibu itu dan memberi perban pada tangannya agar tidak terinfeksi.

"Kalau boleh tau kenapa Ibu bisa menabrak pagar?" Tanya pejalan kaki itu. Ada tiga orang pejalan kaki yang membantu, dua orang perempuan dan satu laki laki. Mereka masih muda, sepertinya mereka semua berteman, yang laki laki terlihat paling sering bertanya,terlihat supel dan aktif.
"Saya baru saja pulang dari kantor,mungkin karena kelelahan,saya mengantuk di jalan dan tak sadar sudah menabrak pagar"Kata Ibu itu.

" Innalilahi.....,lain kali harus hati hati..... Tidak boleh berkendara saat mengantuk"Kata laki laki itu.

"Kalau begitu dimana rumah Ibu? Biar saya antar" Kata Laki laki itu. Dua perempuan yang bersamanya terlihat cemas.

"Tidak apa, tidak usah,saya akan menghubungi anak saya" Kata Ibu itu.
Ibu itu mengeluarkan handphone dari tasnya.

"Aduh....., baterai handphone nya sudah habis" Kata Ibu itu.

"Kalau begitu pakai handphone saya" Kata anak laki laki itu sambil memberikan handphone pada ibu itu.

"Terimakasih" Kata Ibu itu. Laki laki itu mengangguk.

"Dek,dirumah sendirian" Kata laki laki itu. Wajahku tersipu,tiba tiba aku merasa Wajahku awet muda.

"Maaf, umur saya duapuluh tujuh, panggil saya mba aja, biar lebih akrab" Kataku. Semua tersentak kaget.

"Yang bener? Saya kira masih SMP lho..." Kata Ibu itu. Aku tersenyum.

"Iya..., saya juga tadi mikirnya gitu" kata anak laki laki itu. Aneh.....,harusnya mereka mendengar suaraku bukan tinggi ku, padahal suaraku sudah terdengar tua.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang