22

42 4 0
                                    

Huft......,Aku gugup sekali,apa aku akan membuat kesalahan besok?pukul sembilan malam,tapi aku tidak bisa tidur,kasur nyamanku tak membuatku mengantuk. Semua persiapan pernikahan sudah selesai,sekarang tinggal menyiapkan mental untuk besok.

Handphoneku bergetar,ada seseorang yang menelfon. Dino.

"Halo....Assalamu'alaikum,ada apa Dino?". Kataku.

"Wa'alaikumsalam warrahmatullah,bang aku ada di gerbang depan rumah abang,bisa keluar sebentar?". Kata Dino.

Ada apa malam-malam Dino ingin bertemu?.

"Iya tunggu sebentar". Kataku. Aku menutup telfon dan bergegas keluar rumah. Benar saja,Dino sedang menunggu di luar sana memperhatikan jalanan yang masih ramai kendaraan.

"Hei Din......". Aku memanggil Dino. Ia berbalik. Aku membuka gerbang rumahku dan berjalan ke arah Dino.

"Assalamu'alaikum Bang". Dino menjabat tanganku.

"Wa'alaikumsalam warrahmatullah,ada apa,sudah malam begini?". Kataku.

"Ada yang ingin aku tanyakan,tentang pernikahan bang Arka dengan Dewi". Kata Dino. Ia menatap tepat dimataku. Biasanya Dino tidak suka melihat mataku,terkadang aku merasa Dino takut padaku,dan lagi....Dino orang yang tidak terlalu peduli urusan orang lain.

"Apa yang mengusik pikiranmu?". Tanyaku.
Dino terperanjat kaget,mungkin pertanyaanku tepat sasaran.

"Hal yang mengusik pikiranku adalah bang Arka,Apakah bang Arka serius menikahi Dewi?". Tanya Dino. Matanya tidak lepas dari mataku.

"Berapa lama kamu mengenalku?apa aku pernah tidak serius?apa aku sering main-main?". Tanyaku.

Dino mengepalkan tangannya. Ia tidak bisa menyangkal perkataanku.

"Kalau begitu,apa alasan bang Arka ingin menikahi Dewi?". Tanya Dino.

Dia melihatku tanpa berkedip.
Aku tersenyum.

"Jika dilihat lagi,Dewi dan dirimu punya kesamaan,sama-sama mempertanyakan alasanku,tapi akan ku jawab berbeda". Kataku.

"Aku menikahi Dewi karena aku suka Dewi,jika aku tidak menikahinya,aku akan merasa aku akan kehilangan objek istimewa". Kataku.

"Apa yang membuat bang Arka suka Dewi?". Kata Dino.
Aku tersenyum.

"Alasannya? Apa mencintai butuh alasan?". Tanyaku.

Dino menghembuskan nafas lega.

"Aku kemari hanya untuk memastikan,apakah bang Arka orang yang tulus atau bukan,aku sudah berjanji kalau aku akan memastikan bahwa Dewi mendapat seseorang yang lebih baik dari Fahri,karena itu.....aku sudah memastikannya sendiri". Kata Dino.

"Bahwa.......bang Arka....nggak bisa di percaya". Kata Dino.

"Apa!,bagian mana dari diriku yang tidak bisa di percaya?". Kataku.

Dino melipat tangan di depan dada.

"Bang Arka......,mencintai seseorang itu butuh alasan,tidak mungkin cinta tanpa alasan,tidak mungkin juga seseorang mencintai orang lain apa adanya,apalagi seseorang yang baru di kenal".Kata Dino.

"Kalau bang Arka mencintai Dewi apa adanya,itu artinya Dewi tidak punya sesuatu yang istimewa,itulah kenapa perlu alasan untuk mencintai seseorang,misalnya karena Dewi orang yang sholeha atau karena Dewi perempuan yang cantik,cinta butuh alasan bang". Lanjut Dino.

"Baiklah.....kalau begitu apa mau kamu?". Kataku.

"Aku sudah bilang,aku ingin tahu alasan bang Arka menyukai Dewi,hal istimewa apa yang bang Arka lihat dari Dewi yang orang lain tidak bisa melihatnya?". Kata Dino.

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang