"Hoammm.....pukul berapa ini?,lho....Yusuf!,kenapa lo?kayak orang stress aja" Kata Dino sambil mengucek matanya.
"Fahri! Fahri belum pulang" Jawab Yusuf. Dino mengerutkan kening sambil melihat sekelilingnya.
"Lho....emangnya kemana Fahri?" Tanya Dino.
"Tepat pukul satu malam tadi,dia pulang ke rumah,dia bilang ada janji dengan seseorang" Jawab Yusuf.
"Seseorang?siapa" Tanya Dino.
"Ayah Dewi! Dino......harusnya saat itu aku juga melamar pada ayahnya bukan padanya langsung,waktu aku aku terlihat tidak serius" Kata Yusuf sambil mengguncang tubuh Dino.
"Lo....kenapa sih,lagian ngapain Fahri ketemu ayah Dewi" Kata Dino,ia berfikir sejenak.
"Ouh.....jangan jangan.....FAHRI MELAMAR DEWI?!!!!!" Dino terlihat girang. Yusuf mengangguk lesu.
"Ya ampun.....kenapa ngelamar harus jam segitu sih,kan ganggu orang tidur"Kata Dino.
"Ayahnya Dewi yang ingin bertemu,harus di jam itu" Jawab Yusuf.
"Ngomong ngomong kenapa lo tau?gue yang sodaranya aja nggak tau"kata Dino.
"Eh Dino!aku sekarang juga sodara kalian kan,aku sudah jadi kakaknya Fahri sekarang" Jawab Yusuf.
"Iya....iya...,maap,lagian lo laki kok nggak bisa di ajak bercanda"Kata Dino.
"Hidup itu jangan terlalu banyak bercanda"Kata Yusuf.
"Etdah elu"Kata Dino.
"Ya udah ya udah,sekarang jam berapa sih?" Tanya Dino.
"Jam empat,sebentar lagi adzan subuh,mau siap siap?aku mandi duluan" Kata Yusuf.
"Iya...ganteng,sholeh,silahkan....kalau beres gue pinjem handuknya"Kata Dino. Yusuf bergegas pergi mandi sementara Dino kembali rebahan.
___________________________________
"Sudah pukul enam,harus segera kembali,sekali lagi terima kasih pak" Aku mencium tangan Bapak Dewi lalu bergegas berangkat ke gedung pernikahan.
Beberapa menit kemudian aku sampai di tempat,sekarang sedang sibuk menyiapkan ini itu,pihak WO (wedding organizer) juga sedang sibuk sibuknya.
"Hei....ganteng,ayo bantuin mindahin kado" Seseorang menepuk pundakku.
"Eh Dino,dimana Yusuf?"Tanyaku
"Lagi ikut mindahin barang" Kata Dino. Ia menarikku ke suatu tempat.
"Nah.......silahkan angkat barangnya dengan hati hati,jangan sampai jatuh oke,nah.....ada mobil van di sana,tolong pindahkan dengan hati hati" Kata Dino sambil menunjuk sebuah mobil di parkiran.
"Lah.....terus elo kerja apa?" Tanya ku.
"Gue ngawasin doang,kalau kerja lu nggak bener,gue tabok" Jawab Dino.
"Sebelum lo tabok,gue yang bakal nabok duluan,ayo ikut kerja"Kata ku sambil menarik kerah bajunya.
"Iya....iya....siap bos,ck....lepasin dulu dong,malu nih dilihat orang"Kata Dino. Aku melepaskannya. Kami mulai memindahkan kado yang bervariasi ini.
"Eh....ngomong ngomong,gimana lamarannya?"Tanya Dino.
"Yusuf memberitahu ya?,ya....seperti yang kamu tahu,aku akan pergi lagi setelah acara pernikahan kak Aisyah selesai,aku merasa aku lari dari tanggung jawab jika pergi meninggalkan dia" Jawabku.
"Ouh......seperti itu.....,apa lamarannya di terima?" Tanya Dino. Aku menghela nafas sejenak sebelum menjawab.
"Tidak,padahal aku sudah bilang aku tidak menerima penolakkan.....,perempuan itu sadis" Jawabku. Dino tertawa.
"Kau itu maksa sekali sih"Kata Dino. Kami hampir menyelesaikan pekerjaan kami,sementara Yusuf sudah beristirahat,sepertinya dia mengerjakan semua sendiri sebelum aku datang,dasar Dino pemalas.
"Ya.....harus begitu dong,harus tegas memberi kepastian,malam ini aku akan datang bersama ayah ke rumahnya"Jawabku.
"Apa!"Dino terlihat kaget. Semua kado sudah kami pindahkan,aku dan Dino beristirahat dan duduk di sebelah Yusuf.
"Fa.....Fahri,kita masih sekolah, bagaimana bisa kita menikah" Kata Dino.
"Lah.... Bukan sama lo,mit amit gue nikah sama lo" Jawabku.
"Ya.... Aku setuju dengan Dino, kita masih sekolah, belum saatnya kita menikah" Kata Yusuf.
"Lalu, kenapa saat itu kamu melamar Asma Kalau tidak mau menikah, kamu mau mempermainkan nya?" Tanyaku. Yusuf diam terpaku, sepertinya dia juga sedang berfikir. Memang seperti inilah orang Yang sedang dimabuk cinta, selalu bertindak tanpa berfikir, hanya ingin memiliki tanpa ingin tahu konsekuensi.
" kamu benar Fahri, mungkin saat itu aku hanya ingin mempermainkannya, aku tidak tahu kalau dia masih punya impian dan harapan yang ingin dia capai, aku dengan bodohnya berkata akan membuat ia bahagia, padahal pada kenyataannya ia tidak akan bahagia jika menikah dini, ia akan kehilangan mimpi mimpi yang ia cita citakan, begitu juga dengan Dewi, apa kamu tidak ingin tahu impian Dewi? Berhentilah egois Fahri!, pekerjaan sudah selesai, aku akan pergi ke gedung, Assalamu'alaikum"Kata Yusuf lalu pergi.
Aku hanya diam, benar apa yang dikatakan Yusuf, aku memang egois, tak seharusnya aku mengambil keputusan sendiri. Aku akan membatalkan rencanaku, tapi aku juga tidak bisa meninggalkan Dewi, aku bimbang........, apakah ini keputusan yang benar?
************************************
Assalamu'alaikum terimakasih sudah membaca karya saya........ 😊
Semoga sehat selalu......😉

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SUBUH
RomansaAda sebuah kenangan yang mungkin kau lupakan,entah karena waktu,atau memang keputusan mu untuk melupakannya. Namun......jika kau berjodoh dengan kenangan itu,maka takdir akan membawanya kembali......,dengan cara yang kau sukai atau yang kau benci,ke...