BAB 17

111 8 0
                                    

Aku sudah sampai di tempat yang aku tidak tahu.
"Pak,beneran di sini kan tempatnya?"Tanyaku,aku mulai khawatir karena disini sepi.

"Iya mba,di sini.....,kalau begitu saya pergi dulu ya"

"Eh,tunggu ini ongkosnya"Aku merogoh uang di tas ku.

"Oh....sudah dibayar kok sama tetangga mba yang tadi"

"Be....beneran?"Aku tidak percaya

"Iya.......,kalau gitu saya pergi dulu ya"

"Eh tunggu pak"

"Iya......ada apa lagi?" Sepertinya bapak ini sedang buru buru.

"Semoga lamarannya sukses"Kataku,Bapak itu tersenyum.

"Terima kasih,akh......sepertinya pacar saya sudah menunggu lama,kalau begitu saya pergi ya....Assalamu'alaikum"Bapak itu melambaykan tangan.

"Wa'alaikum salam"Gumamku.

Ku lihat sekelilingku,terlihat sangat sepi.Dia bilang aku harus menunggu,Ya.....setidaknya ini masih agak pagi menuju siang,jadi tidak terlalu menyeramkan walau sepi.

Akh....aku melihat kendaraan,wah.....itu iringan pengantin,akh.....aku melihat pengantinnya menaiki sebuah kereta kuda yang dihias cantik,akh....indah sekali.

Ck....tapi dimana Fahri?aku harus menunggu sampai kapan?atau jangan jangan dia salah ngasih alamat ke drivernya?........aaaaaaa kalau aku tersesat disini gimana.....

Sepuluh menit sudah berlalu,aku sudah putus asa.Aku memutuskan untuk jongkok karena kaki ku sudah tidak karuan saking khawatirnya.

Tiba tiba sebuah vespa datang.

"Hei ..... sudah menunggu lama?maaf ya" Pengendara vespa itu berhenti dan membuka penutup wajahnya,aku jadi ingat salah satu tokoh di film anime kesukaanku.

"Fahri?"Tanyaku

"Ya.......ada apa?" Jawabnya.

"Kamu lupa ngucap salam lagi?"
Tanyaku dengan wajah seakan ingin tahu
"Em....nggak,aku nunggu kamu mengucap duluan" Fahri tersenyum.
"Assalamu'alaikum"Jawabku.

"Wa'alaikum salam...."Jawab Fahri,kali ini dia tersenyum lebar hingga aku bisa melihat susunan giginya yang rapi dan juga menawan,ditambah gigi taringnya yang membuat dia terlihat menawan.

"Astagfirullah!" Aku langsung memalingkan wajahku,entah kenapa aku merasa kalau wajahku memanas.

"Kenapa?wajah kamu merah,kamu sakit?"Dia terlihat khawatir,Dia tidak tahu kalau sekarang aku sedang sangat malu karena senyumnya yang baru pertama kali kulihat.

"Nggak,aku cuma lagi nahan biar aku nggak marah karena hampir setengah jam nunggu kamu" Jawabku,Ya....aku tidak berbohong,tadinya aku memang mau marah ,tapi nggak jadi karena senyumnya justru bikin aku malu bukan marah.

"Tapi.....kenapa dari tadi memalingkan wajah terus sih?,apa masih ada sabun di wajahku?,oh iya.....aku minta maaf,aku agak terlambat karena mandi dulu,sebenernya waktu aku ke rumahmu,aku belum mandi hehe "Fahri megang tengkuknya.

"Oh......"jawabku ,aku nggak nanya dia udah mandi atau belum kok,apa dia mau pamer kalau mandi atau nggak mandi pun dia tetap tampan?,nggak kayak aku yang buluk?hish dia bikin aku kesel.

"Kok cuma oh?"

"Terus harus apa?oh iya jadi tempatnya dimana?,nanti telat lagi"Fahri sudah membuatku kesal berkali kali hari ini,jadi sebaiknya aku tidak boleh berlama lama dengannya.

"Em.....ikuti aku"Fahri menyuruh aku mengikutinya,kenapa dia tidak menawariku ikut naik vespa nya sih,aku kan males jalan.Dasar egois!.

Aku mengikuti nya di belakangnya,dia menuntun vespa nya,kenapa dia melakukan itu?

CINTA SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang