7. punggung Lia sakit

40.7K 2.7K 88
                                    

"Hidup memang bisa saja hancur dan menyakitkan, namun yang jelas semua itu akan membawa perubahan. Jangan menyerah, ketahuilah bahwa pada akhirnya semua itu akan baik-baik saja"

"Lia udah bangun?" tanya Farel saat melihat Lia sudah membuka matanya

Lia menengok ke arah Farel yang kini sudah duduk di sampingnya "kepala Lia kenapa di perban?"

Farel terdiam mendengar ucapan Lia. Apa Lia tidak tau? Padahal jelas jelas semua itu salah nya karena menjambak rambut Lia hingga menyebabkan jahitan kembali terbuka, bahkan malah semakin lebar hingga harus di perban

"maaf ya, karena Farel kepala Lia jadi sakit"

"iya gapapa" ucap Lia sambil mengalihkan pandangan ke arah lain karena matanya sudah berkaca kaca "sudah biasa" lirih Lia yang masih di dengar Farel

Farel yang mendengar terdiam. Pikiran nya kini tertuju pada Lisa. Apa Lia sering di bully sama Lisa? Hingga membuat Lia berkata seperti itu?

"Lia mau makan?" tawar Farel

Lia menghapus air matanya yang jatuh lalu menghadap ke arah Farel "Lia gak lapar, Lia mau tidur aja udah malam" ucap Lia lalu membaringkan badannya "kak Farel pergi sana"

"iya iya" ucap Farel lalu mengecup sebentar kening Lia dan pergi dari sana tak lupa menutup pintu kamar

Lia melihat Farel menutup pintu. Lia duduk kembali. Lia menekuk kakinya, tangannya memeluk ke dua kakinya yang di tekuk, matanya menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong

Lia tak tau apa yang terjadi pada dirinya. Sekarang Lia sering merasa ketakutan dan cemas seperti sekarang ini. Hati nya terus gelisah, pikiran nya berkalut memikirkan semua kejadian yang pernah Lia alami. Semuanya hanya kejadian buruk yang membuat Lia kesakitan tidak ada tawa dan senyum hanya ada wajah murung.

Lia terkekeh saat teringat ayahnya yang mencambuk nya. Rasanya sakit sekali bahkan sudah hampir dua minggu punggungnya masih terasa sakit. Mau pergi? Tapi Lia tidak mau jauh dari keluarga nya. Lia masih berharap ada keajaiban yang datang.

"hihihi Lia bodoh banget ya, sampai ayah Lia cambuk punggung Lia" ucap Lia lalu terkekeh

"Farel juga jahat, masa rambut Lia di jambak sampai kepala Lia harus di perban gini" ucap Lia sambil menunjuk kepalanya yang di perban

Lia hanya berbicara seperti orang gila. Tidak ada yang di ajak bicara, Lia hanya berbicara pada dirinya sendiri

"hihihi Sara pasti bahagia banget bisa liburan sama ayah, ibu, dan kakak, tapi Lia kok gak bisa ya? Ah iya Lia lupa kalo Lia bodoh hihihi"

"hahaha Lia bodoh, Lia bodoh" tawa Lia mengejek dirinya sendiri

Tiba tiba kepala Lia terasa sangat sakit. Lia memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Semua kejadian itu berputar putar seperti nyata dalam pikiran nya. Jeritan kesakitan terus terdengar di telinga Lia.

Lia meneteskan air matanya

"cukup cukup sakit banget hiks"

"pergi pergi pergi hiks jangan sakit banget ayah, ibu tolong Lia hiks"

"kakak bantu Lia hiks, ayah jangan pukul Lia hiks sakit banget"

"tolong tolong siapapun tolong Lia"

Lia terus mengucapkan kata kata yang pernah Lia ucapkan pada saat keluarga nya menyiksa dirinya

Sebelas tahun lalu.......

Lia kecil duduk di pojok sudut dinding dengan kedua tangan menutup matanya karena takut melihat ayahnya yang membawa ikat pinggang yang biasanya di gunakan untuk menghukum dirinya

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang