41. tertawa bersama El

8.7K 804 225
                                    

"Jika seseorang mau, maka ia akan bertahan. Jika seseorang mampu, maka ia akan terus memperjuangkan. Jika tidak keduanya, maka seseorang itu akan melepaskan"


Lia membuka matanya perlahan. Lia melihat ke sekeliling ruangan yang terlihat asing tapi semua itu berhenti saat seseorang datang dari pintu

Ya itu El, dia datang membawakan sup hangat dan segelas susu stroberi kesukaan Lia

Lia sedikit terpaku dengan pria di depannya saat ini. Wajahnya sangat sempurna bagai di pahat oleh seniman terkenal dengan hidung yang mancung, rambut berwarna putih yang halus, tatapan yang tajam, dan bibir yang tipis

"Lia" ucap El sambil meletakkan sup dan gelas susu itu di meja

Panggilan dari suara pria itu membuat Lia mengerjapkan matanya berkali kali. Lia tersadar dari lamunan nya yang memperhatikan dan sedikit mengagumi wajah tampan pria itu

"Lia di mana ya? Kamu siapa? " tanya Lia

Pria itu tersenyum lalu mengusap lembut kepada Lia tapi Lia sedikit menjauh saat tangan El mau menyentuh rambutnya

"Lia lupa sama aku? "

Lia mengerutkan dahinya

Pria itu mengubah ekspresi wajahnya menjadi sedih "Lia lupa sama El"

"El? Ini El" ucap Lia sedikit terkejut "kok mukanya bisa berubah? "

"bukannya rambut El dulu warna coklat, kok berubah jadi putih. Hidungnya juga berubah" lanjut Lia

"Lia lupa dulu El kan pernah hampir mati gara gara Leo jadi aku operasi plastik buat rubah wajah aku biar Leo gak tau" jelas El

Lia menggeser pantatnya agar duduk mendekat ke El "maaf ya Lia gak bermaksud kayak gitu"

Hidung Lia mencium aroma dari El, wangi ini yang sangat lama Lia rindu kan dan akhirnya Lia bisa menciumnya kembali

Tiba tiba Lia memeluk tubuh El "Lia kangen sama El"

El tersenyum lalu membalas pelukan Lia. Hal ini yang dari tadi El inginkan

Setelah beberapa saat Lia melepaskan pelukannya. Lia menghapus air matanya

"eh kenapa nangis hm? "

"Lia tuh kangen sama El, udah lama Lia nungguin El. Lia kira El udah mati"

"El pasti bertahan demi Lia, kita kan udah janji mau nikah kalo besar" ucap El dengan semangat

Deg

Bagaimana ini? El ingat ucapannya dulu. Apa Lia harus menyakiti hati El dengan mengatakan bahwa Lia sudah memiliki Farel dan mencintai Farel? Lia tidak tega melihat El nanti sedih tapi Lia tidak boleh berbohong kan

Lia tetap harus memberi tau El bahwa Lia sudah mencintai Farel. Mungkin bila dulu El selalu ada di samping Lia, Lia akan mencintai El tapi semuanya sudah berbeda sekarang

"maaf El tapi Lia gak bisa menepati janji kita dulu, sekarang Lia cinta sama Farel. Kakak kelas di sekolah Lia, Lia minta maaf yaa. Lia gak bermaksud buat lupain El kok, Lia cuma gak bisa menepati janji itu" ucap Lia panjang lebar menjelaskan kepada El

El tersenyum tipis. Walaupun El sudah mengetahui semuanya tapi tetap saja El sakit mendengar ucapan Lia

"gapaapa kok, yang penting aku tetap sayang dan cinta sama Lia" ucap El laku merangkul pundak Lia

Lia mengerjakan matanya berkali kali "beneran gapapa? "

Tangan El mengusap rambut Lia lalu tersenyum hangat "gapapa Lia"

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang