1. terus berharap

140K 5.1K 316
                                    

"Lia tahu di rumah ini sebagai siapa, tapi tolong beri sedikit waktu saja agar Lia bisa bernafas dengan tenang"

ctar ctar ctar

"akh"

Perempuan itu hanya bisa berteriak dan menangis menahan sakit di punggungnya. Perempuan itu bernama Lia.

"sudah saya bilang kamu belajar, jangan malas malasan aja" teriak ayah Lia lalu mengangkat ikat pinggangnya dan memukulnya lagi di punggung Lia

Ibu Zia , ketiga kakak laki-laki,dan satu kakak perempuannya tersenyum senang melihat Lia seperti itu

Ctar Ctar Ctar

"Akhhhhhh"

Karena Lia memakai baju putih jadi mereka bisa melihat punggung Lia yang di penuhi darah. Lia berusaha bangkit tapi kakinya lemas sehingga Lia terjatuh lagi

Mereka melihat Lia jatuh hanya tertawa bahagia tanpa niat untuk membantu Lia

"hahahahaha"

Lia memejamkan matanya untuk merasakan rasa sakit di punggungnya, Lia membuka matanya tapi tiba tiba penglihatan Lia buram, kepala Lia juga pusing . Tak butuh waktu lama Lia sudah terbaring lemah di lantai dengan darah mengalir dari punggungnya

Mereka hanya tersenyum lalu pergi dari kamar Lia tanpa membantu Lia

...

Di malam hari

Lia terbangun tangannya memegang kepalanya yang terasa sakit matanya melihat ke arah lantai di kamarnya terlihat banyak darah di sana. Perut Lia terasa sakit karena belum makan dari pagi

Ceklek
Terlihat pembantu di rumah Lia membawakan makanan dan minuman untuk Lia ,pembantu itu menaruh makanan itu di lantai dan pergi dari sana. Kenapa pembantu itu tidak membantu Lia? Tentunya karena keluarganya melarang mereka. Bila ada yang membantu Lia pembantu itu akan di pecat oleh sebab itu tidak ada yang membantu Lia

Lia mengambil makanan itu dan mulai memakannya .Suara tawa bahagia terdengar di telinga Lia, keluarganya tertawa bahagia di meja makan tanpa Lia. Lia hanya tersenyum miris

Lia hanya bisa makan di kamarnya. Bila Lia duduk di meja makan ibu dan ayahnya akan memukulnya. Lia hanya bisa seharian di kamarnya.

Lia menghela nafas panjang dan mulai memakan makanannya. Lia harus kembali belajar supaya bisa seperti keempat kakaknya.

Lia hanya pelajar sma yang di wajibkan oleh keluarganya untuk mendapatkan nilai tertinggi dan terbagus. Lia terus berusaha dan terus belajar tapi hasilnya Lia hanya bisa mendapatkan peringkat ke lima di kelas nya. Lia terus di marahin dan di siksa oleh keluarganya karena tidak bisa seperti ketiga kakaknya

...

"ayah aku dapat nilai terbaik di sekolah" ucap kakak Lia bernama Sara

"wah kamu pintar dek" ucap kakak pertama Lia bernama Rafa

"iya Sarah pintar banget sih, padahal masih kelas dua sma tapi sudah dapat nilai tertinggi" ucap kakak kedua bernama Arfa

"eh bukannya Sara emang pintar, tahun kemarin dia juga dapat yang tertinggi loh" ucap kakak ketiga bernama Aska

Sara hanya tersenyum manis kepada keluarga

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang