Lia di peluk Aska karena kejadian di rumahnya tadi. Lia takut mendengar suara tembakan dan teriakan
El dan David datang. David menatap bersalah ke arah Lia. Karena musuhnya Lia menjadi ketakutan. El menghela nafas panjang
El tau Lia pasti akan shock dan trauma tapi lingkungan hidup Lia saat ini memang seperti ini. Lia harus terbiasa dengan suara tembakan atau mungkin yang lebih parah
David mendekat ke arah Lia. David duduk di samping Lia dengan tangannya memegang tangan Lia
"maaf Lia.. "
Lia menatap David. Lia menggelengkan kepalanya. Lia menghapus air matanya
"ini bukan salah ayah. Lia cuman kaget aja tadi"
El tersenyum tipis mendengar ucapan Lia
Pelayan datang memberikan hp kepada Lia yang terdapat panggilan dari Farel. Lia menerima hp itu dan mendengar suara panik dari Farel
"Lia... Farel minta maaf, Farel gak bisa ada di samping Lia"
"Lia gak kenapa kenapa. Kak Farel jangan khawatir" ucap Lia berusaha menenangkan Farel
"nanti malam Farel pulang. Farel mau liat Lia"
Lia menatap David dengan tatapan sendu "kerjaan kak Farel.. "
"ada Roy" Farel langsung menutup telepon
El tau bahwa Farel pasti akan langsung pulang bila mengetahui hal ini. Farel sangat mencintai Lia dan tidak ingin kehilangan Lia. El bahagia melihat cinta Farel yang luar biasa kepada Lia
...
Sejak kejadian hari itu membuat Farel lebih ketat mengawasi Lia. Bila Farel di haruskan bekerja di luar kota atau di negara lain. Farel serahkan kepada Roy
David sudah memberi kepercayaan kepada Roy sekarang waktunya Farel yang begitu. Bila kalian liat Roy hanya fokus kepada pekerjaannya di keluarga Farel kalian salah. Roy juga memiliki beberapa restoran dan hotel
Saat ini Farel tidak terlalu memaksa Lia agar terus bersamanya dan Lia juga bisa mengerti bila ada Farel di rumah, Lia pasti akan fokus kepada Farel
Lia baru saja selesai memasak. Lia senang sekarang dirinya sudah pandai memasak walaupun tidak sejago Farel
Lia juga membuat puding rasa stroberi. Tentunya untuk Lia sendiri karena Farel tidak suka makanan yang terlalu manis
Lia terlalu fokus dengan pudingnya hingga tidak sadar Farel berada di belakangnya. Bila pelayan melihat Farel berada di dekat Lia, pelayan itu langsung pergi karena tidak ingin merusak kebersamaan Farel dan Lia
Farel memeluk tubuh Lia "fokus banget bikin pudingnya"
"Lia lagi suka makan manis manis jadi Lia buat puding aja deh"
Farel terkekeh
"Farel ada waktu buat jalan. Lia mau jalan? "
Lia langsung menghentikan kegiatannya. Lia berbalik menatap Farel dengan mata berbinar
"serius"
Farel tersenyum dan mengangguk
"Lia mau. Kak Farel tungguin Lia ya. Lia mau siap siap dulu" Lia langsung melepaskan pelukan Farel dan berlari menuju kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Misterio / Suspenso"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...