"Bila kegagalan itu ibarat hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi"
Lia yang melihat Karin sendirian membuat Lia berjalan mendekati Karin. Lia juga bingung bukannya Karin bahagia dengan Reyhan tapi kenapa akhir akhir ini Karin terlihat menyedihkan
"hai Karin, kamu kenapa?"
Karin mendongak melihat Lia yang tersenyum manis kepadanya. Rasanya Karin ingin menangis melihat Lia yang masih baik kepada nya. Padahal Karin sudah mengkhianati persahabatan mereka tapi Lia masih saja peduli dengan nya
Karin berdiri lalu memeluk tubuh Lia "hiks hiks Lia"
Lia yang awalnya terkejut. Sekarang membalas pelukan Karin "Karin kenapa?"
Karin melepaskan pelukannya "gue hamil Lia"
Lia memblakkan matanya. Hamil? Karin hamil, siapa ayahnya? Kenapa bisa?
"gue hamil anak Reyhan tapi Reyhan gak mau tanggung jawab"
Lia yang hendak memeluk Karin kembali tapi sebelum itu Farel menarik pergelangan tangan Lia hingga membuat tubuh Lia menubruk badan Farel
Lia mengerjapkan matanya polos melihat Farel yang menatap tak suka ke arah Karin. Lia yang tau bahwa Farel tak suka dengan Karin. Lia merentangkan tangannya seperti kode ingin di gendong
"gendong" rengek Lia
Farel yang hendak mengeluarkan kata kata kasar kepada Karin terhenti karena melihat Lia yang merengek ingin di gendong. Akhirnya Farel memilih menggendong Lia ala koala
Lia tersenyum saat sudah berada di gendongan Farel. Untung saja Farel tidak mengeluarkan kata kata kasar ke Karin tadi
Farel berjalan menjauhi Karin. Farel tak suka Lia dekat lagi dengan Karin tentunya karena Farel tau Karin itu tak sebaik kelihatannya
Sedangkan Karin hanya tersenyum miris melihat betapa bahagia nya Lia sekarang bersama Farel. Sedangkan dirinya? Karin harus mengurus anaknya sendirian dan bahkan Karin yakin keluarganya pun tak mau menerima dirinya saat mereka tau Karin hamil
...
Farel mengusap lembut pipi Lia. Wajah Lia tampak sempurna tak ada lecet sedikitpun di wajah Lia bahkan Farel tidak pernah melihat Lia merawat wajahnya tapi anehnya wajah Lia tampak lebih cantik di bandingkan perempuan yang merawat wajahnya"beruntung banget gue bisa punya cewek kayak Lia" guman Farel lalu terkekeh
Farel membuang guling Lia lalu Farel membaringkan badannya di tempat guling tadi dan yah perkiraan Farel benar, Lia memeluk tubuhnya seperti guling. Farel tersenyum lalu memiringkan badannya menghadap Lia. Farel membalas pelukan Lia
Cup Cup Cup Cup Cup
Farel mengecup semua bagian wajah Lia. Mulai dari dahi, kedua pipi, kedua mata, hidung, dan terakhir bibir mungil Lia
Farel mendiamkan bibirnya di bibir mungil Lia. Bibir Lia terasa lebih nikmat di banding rokok. Saat Farel merasakan tubuh Lia menggeliat kecil membuat Farel melepaskan bibirnya dari bibir Lia karena Farel tau, Lia pasti terganggu dengan sikapnya
Farel masih belum berhenti dengan aksinya. Tangan Farel menyelinap masuk ke dalam baju Lia, tangan Farel menyentuh perut rata Lia dengan lembut
Anggap saja Farel berengsek. Yah Farel tidak apa apa di bilang seperti itu. Lia akan menikah dengan dirinya jadi biarkan saja. Farel tidak peduli jika Lia bukan jodohnya karena apapun yang terjadi Lia akan menjadi miliknya dan selalu seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Misterio / Suspenso"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...