Sudah lama Reyhan di rawat oleh psikiater dan kini, Reyhan menjadi lebih baik. Sekarang Reyhan dan psikiater wanita muda itu sedang makan
Reyhan tampak nyaman bersama wanita ini. Rayhan juga turut senang melihat putranya kini sudah kembali seperti semula
Geng yang di bangun Reyhan sudah di ambil alih oleh Adam. Bila Reyhan pikir pikir, Reyhan masih tidak mengira Adam melakukan itu tapi memang sudah di lakukan olehnya
Bila kembali memikirkan semuanya, Reyhan teringat dengan Karin. Wanita bodoh yang memberikan tubuhnya dengan percuma kepada Reyhan
Entah mengapa, Reyhan terus terbayang bayang akan Karin. Setelah traumanya hilang, rasa menyesal terhadap Karin muncul tapi Reyhan terus berusaha menepis rasa itu
Karin harus Reyhan lupakan karena saat ini, Reyhan sudah memiliki wanita yang mengobati dirinya dari trauma. Wanita yang tulus dan lembut seperti yang Reyhan harapkan
"Rey... "
"iya Karin" jawab Reyhan tidak sadar
Wanita itu tersenyum tipis "aku Kara, Rey"
"maaf maaf, gue kurang fokus"
Kara mengangguk "hm.. Kalo boleh tau, Karin siapa mu? "
Reyhan menghentikan kegiatan makannya "mantan, sudah masa lalu. Masa depan gue kan lo" ucap Reyhan sambil memegang tangan Kara
Kara melepaskan tangan Reyhan yang memegang tangannya "maaf Rey, aku sudah punya tunangan. Maaf... Aku gak ngasih tau kamu dari awal"
Prang....
Piring makan Reyhan jatuh saat mendengar itu. Tentu saja Reyhan kaget. Rayhan bilang, Kara akan menjadi pendamping hidupnya dan juga yang menyembuhkan Reyhan tapi fakta ini membuat Reyhan kecewa
Kara kaget saat Reyhan menjatuhkan piring itu. Walaupun dulu, Kara sudah sering mendengar Reyhan membanting benda yang akhirnya pecah
"Rey... Aku minta maaf"
Reyhan melihat ke arah lain saat mata Kara terus menatapnya. Jadi ini rasanya sakit hati? Sakit sekali ternyata. Apa ini yang di rasakan korbannya dulu? Atau bahkan lebih dari ini?
Lebih Reyhan. Mereka berkali kali lipat lebih sakit dari ini. Andai kamu bisa merasakan menjadi salah satu dari mereka
...
Lia sudah lelah dengan Farel yang seperti ini. Sekarang Farel lebih posesif terhadapnya. Bahkan setiap Lia berjalan, pasti ada pelayan yang mengikutinya
Lia tidak mau ini tapi Lia tidak bisa menolak. Apa lagi saat wajah Farel sudah berubah, keberanian Lia bilang seketika. Hm sepertinya bukan saat wajah Farel berubah saja tapi setiap ada Farel
Mengingat Farel sering marah padahal saat itu mereka baik baik saja tapi karena pertanyaan Lia, Farel jadi marah
Lia berjalan ke pintu. Tangannya memegang kedua pinggangnya. Seperti orang lagi marah tapi malah terlihat lucu. Apa lagi saat ini, Lia malah melotot
"buka pintunya. Lia yang suruh, nanti Lia bilangin kak Farel nih"
Salah satu penjaga membuka suara
"maaf nona Lia tapi sebaiknya nona Lia, izin terlebih dahulu kepada tuan Farel. Sebentar lagi tuan Farel juga pulang"
Lia mendengus kesal lalu berjalan menghentak hendakkan kakinya

KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Mystery / Thriller"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...