44. melihat Lia

7.9K 692 914
                                    

"Semacam tak mampu untuk bertahan, namun tak sanggup untuk melepaskan"

Sudah satu minggu Farel dan Leo hanya berkeliling di Swiss. Satu satunya negara yang menunjukkan bahwa Lia berada di sini. Hanya saja, sangat sulit menemukan keberadaan di mana Lia berada

"sialan, di mana Lia? Sudah satu minggu kita cuma berkeliling di negara ini"

Farel menatap kesal ke arah Leo "saya juga lagi berusaha. Tolong ya pak tua, harap bersabar karena ini bukan hal yang mudah. Bila ingin membantu lebih baik diam" ucap Farel lalu tersenyum

Leo membuang mukanya ke arah lain hingga tidak sengaja melihat seorang gadis mungil di gendongan seorang pria memakai jaket kebesaran berwarna merah muda

Leo menepuk bahu Farel "bocah, coba kamu liat ke sana" ucap Leo menunjuk ke arah gadis itu

Farel menengok dan menyipitkan matanya "itu sepq.erti...."

"Lia" ucap mereka bersamaan

Leo ingin menghampiri tapi di tahan oleh Farel

"jangan, liat ke sekitar mereka"

Leo melihat ke belakang mereka dan benar saja, banyak orang yang mengawal mereka dengan berbagai macam tempat. Ada yang memantau dari kanan, kiri, depan, belakang

"jangan gegabah" ucap Farel melihat ke arah Lia dengan tatapan tajam

Sejujurnya hati Farel sudah sangat panas dan ingin marah. Farel menahan dirinya agar tidak ke sana, jiwa psikopat Farel seketika ingin muncul. Farel tersenyum miring

Liat aja lo Lia, gue bakal kasih lo pelajaran buat ini. Batin Farel

Leo menghela nafas panjang lalu membuangnya. Tatapan Leo sama tajamnya seperti Farel. Leo jadi memikirkan di bagian mana nanti dia akan menghukum Lia

Tubuh Lia kan sudah sepenuhnya hilang dari luka karena Leo. Jadi Leo bisa kembali membuat karya di salah satu bagian tubuh Lia

...

Lia tampak senang saat El mengajaknya berjalan jalan keluar rumah El. Hanya saja pada setengah perjalanan, Lia sudah kelelahan hingga membuat El menggendong nya seperti koala

"El El Lia pengen makan es krim deh"

"kita pulang aja ya, makan es krim di rumah"

Lia menggelengkan kepalanya "gak mau El, es krim di rumah El rasanya kayak buah semua"

Ya memang rasa buah semua karna El tidak ingin Lia memakan, makanan yang tidak sehat. Jadi El selalu menyuruh pelayan untuk membuatkan berbagai macam es krim hanya dengan buah tanpa campuran apapun

Bayangkan saja rasanya hanya ada buah tidak di campur susu sama sekali. Huh dasar El

Lia memajukan bibirnya sebal

"bibirnya maju maju gitu, mau di cium? "

"isss El nihh, ga paham paham. Lia mau es krim El"

El terkekeh "ya udah, buat kali ini boleh deh"

Lia tersenyum lebar mendengar ucapan El

El melangkahkan kakinya menuju toko es krim yang letaknya tidak jauh dari sana

Sampai di toko itu Lia memilih es krim dengan mangkuk besar yang berisi berbagai macam rasa

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang