70. Akhir yang tak terselesaikan

17.2K 456 26
                                    

Lia melambaikan tangannya kepada Farel yang masuk kedalam mobil menuju kantornya. Saat mobil Farel pergi Lia masuk kedalam rumah

"bibi, Lia minta tolong buatkan kue ya"

Pelayan itu menundukkan kepalanya "baik nyonya"

Lia tersenyum dan berjalan menuju kamar Yagil. Setiap Farel pergi kerja Lia selalu bersama Yagil karna bagaimanapun Yagil tetap harus di perhatikan

Sampai di kamar. Lia menggendong Yagil. Semakin hari wajah Yagil semakin tampan mirip dengan Farel. Mungkin wajah ini yang membuat Farel merasa tersaingi karena wajahnya Yagil mirip sekali dengan Farel

"maafin papa ya. Mungkin papa Farel masih suka cemburu sama Yagil" ucap Lia

Lia mengecup kening Yagil. Lia memberikan Yagil susu yang di berikan pelayan kepalanya tadi

...

Reyhan sudah lumayan lama terkunci di kamar ini karena Rayhan. Reyhan tau dia salah tapi Reyhan tidak bisa mengkontrol dirinya

Reyhan bisa dengan mudah mengkontrol agar dirinya tidak terlalu banyak minum tapi untuk hal itu sangatlah mustahil karena biasanya Reyhan melakukan hal itu rutin seperti sudah menjadi hal yang wajib baginya

Tapi sekarang karena Reyhan tidak ingin menggantikan Hiza lagi. Reyhan berusaha menahan itu

Sedangkan di depan kamar Reyhan. Hiza diam diam membuka pintu kamar Reyhan dengan kunci yang dia ambil dari kantong Rayhan saat tidur

Hiza membuka pintu kamar dan melihat seluruh kamar gelap. Hanya ada cahaya bulan yang menyinari sedikit wajah Reyhan

"abang rey... "

Hiza melangkahkan kakinya perlahan. Biarpun Hiza hati hati tetap saja kakinya terkena serpihan kaca

"ahh sakit... "

Reyhan yang mendengar ucapan Hiza langsung berjalan ke arah Hiza. Menggendong Hiza dan membawa Hiza ke atas kasur

Reyhan menyalakan lampu dan mengambil kotak obat untuk mengobati Hiza. Reyhan duduk di sebelah Hiza dan mulai mengobati kaki Hiza

"abang rey... Hiza kangen"

Reyhan belum menjawab ucapan Hiza. Reyhan hanya fokus pada kaki Hiza yang terluka. Setelah selesai mengobati Hiza. Reyhan menatap Hiza tajam

Hiza takut tapi Hiza tidak ingin pergi. Hiza bergerak memeluk tubuh Reyhan

"Hiza minta maaf"

Tangan Reyhan bergerak mengusap rambut Hiza. Reyhan tidak marah hanya saja dirinya ingin Hiza pergi saat Reyhan mendiami Hiza tapi perlakuan Hiza malah memeluknya

Hal ini mengingatkan Reyhan terhadap Lia. Perilaku kekanakan Lia sama seperti Hiza. Bedanya Lia seumuran dengannya sedangkan Hiza berbeda jauh umurnya dengan Reyhan

...

"Lia sayang kak Farel. Kak Farel sayang Lia" ucap Lia senang sambil menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri di pangkuan Farel

Farel tidak terganggu dengan Lia yang seperti ini. Hal ini wajar baginya dan malah membuat Farel senang

Lia memegang tangan Farel yang ada tatonya "kalo ada nama Lia pasti bagus di sini hehehe"

"Lia mau? " tanya Farel

Lia mengangguk lalu menggeleng "hm gak jadi deh. Pasti sakit kalo bikin tato. Lia gak mau kak Farel sakit"

"sudah biasa Lia. Lia siap siap ya. Kita jalan"

Mata bulat Lia berbinar. Lia mengangguk

Sampai di tempat tato. Lia menunggu Farel dengan tenang. Farel benar-benar membuat tato nama Lia di sana.

Hari ini mereka berdua kembali melakukan hal yang menyenangkan berdua seperti jalan ke mall, makan eskrim, jalan ke taman kota.

...




Pada akhirnya aku tidak sanggup untuk melanjutkan kembali cerita ini. Aku terlalu fokus kepada dunia asli ku.

Tapi yang pasti

-Lia akan terus bahagia bersama dengan Farel
-cinta El kepada Lia tidak akan pernah bisa hilang
-Reyhan akan selalu sial dalam kehidupannya

Kata buat Lia

Segala luka tidak akan membuatmu bernanah. Segala penghinaan tidak akan membuatmu menyerah. Segala fitnah tidak akan membuatku marah. Masa depan ada di tanganku sendiri, bukan mereka yang membuatku terluka, pun yang menghina. Semakin banyak rintangan, semakin cemerlang masa depan.


MAAF BANGET BUAT YANG NUNGGU CERITA INII 🙏🏻
aku sebagai penulis juga ngerasa bersalah tapi memang sudah tidak ada niat untuk melanjutkan kembali cerita ini.

aku mau berterima kasih banyak sama kalian yang setia dari awal cerita ini, yang suka vote, yang menyempatkan untuk komen bahkan sampai spam komen, yang suka ngasih aku semangat, bahkan buat yang menyempatkan diri untuk baca cerita ini aja buat aku senang banget. Aku sayang sama kalian semua ❤❤

Lop lop ❤❤❤❤

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang