66. kecemburuan Farel

10.5K 635 81
                                    

Farel mendengus kesal karena melihat Lia saat ini lebih memperhatikan Yagil dari pada dirinya. Farel pergi dari kamarnya dengan membanting pintu hingga menimbulkan suara yang cukup keras

Lia kaget karena suara yang Farel timbulkan. Lia segera meletakkan Yagil di kasurnya

"mama pergi dulu ya sayang" ucap Lia lalu mengecup kening Yagil dan pergi menyusul Farel

Lia keluar dari kamar melihat ke kanan kiri. Hingga Roy datang

"nona Lia. Tuan Farel berada di ruangan kerja dan menghancurkan ruangan itu"

Mendengar ucapan Roy membuat Lia berlari menuju ruangan kerja Farel. Sampai di sana Lia segera membuka pintu dan melihat betapa kacaunya Farel dengan darah keluar dari tangannya. Sepertinya darah itu di keluar akibat Farel yang memukul dinding hingga sedikit retak

Lia berjalan perlahan ke arah Farel

"kak Farel"

"PERGI" bentak Farel

Lia masih tetap mendekat hingga memeluk tubuh Farel dari belakang "kak Farel kenapa? Cerita sama Lia atau Lia ada salah? "

"lepasin, lo urus aja Yagil sialan itu. Lo lupa kalo gue juga butuh lo"

Lia melepaskan pelukannya. Membalikkan tubuh Farel agar menghadap kepadanya

"kak Farel... Yagil masih bayi. Lia gak lupa kalo kak Farel butuh Lia"

Farel menatap tajam Lia "lo bohong"

Lia menggelengkan kepalanya "enggak bohong. Maafin Lia ya karna lebih fokus ke Yagil" ucap Lia dengan senyuman manis di bibirnya

Farel yang akhirnya luluh langsung menarik Lia ke dalam pelukannya "jangan lupain Farel karena anak itu"

Lia mengusap punggung Farel perlahan "anak kita, namanya Yagil"

"Farel gak peduli, Farel cuman peduli sama Lia aja"

...

Lia berusaha menenangkan Yagil agar tidak menangis dan tidur kembali. Farel juga sangat sangat terganggu dengan suara tangisan dari Yagil

Lia memberi Yagil asi hingga akhirnya suara tangisan itu mereda. Lia menghela nafas lega

Tangan Farel memegang paha Lia "Lia tidur yuk, Farel mau Li peluk"

"sabar ya kak Farel, Yagil masih minum asi"

Farel berdecak sebal dan tidur dengan membelakangi Lia. Farel memeluk guling, hingga akhirnya Farel juga tertidur dengan perasaan yang masih kesal kepada Lia

Hingga pikul dua pagi. Lia baru bisa tidur dengan tenang. Sejujurnya Lia lelah tapi ini sudah tugasnya sebagai ibu. Lia tidak ingin anaknya kekurangan kasih sayang seperti dirinya dulu

Lia ingin memberikan seluruh kemampuannya agar bisa merawat Yagil dan agar Yagil merasakan kasih sayang yang utuh darinya

Matahari muncul membuat Farel terbangun dari tidurnya. Farel tidak mencium atau memeluk Lia terlebih dahulu. Farel langsung mengambil handuk dan mandi

Lia yang merasa sudah tidak ada Farel di sampingnya membuat Lia terpaksa bangun dari tidurnya untuk menyiapkan baju dan membawakan sarapan Farel

Farel keluar dari kamar mandi dan melihat kasur sudah rapi dengan baju kantor yang sudah Lia letakkan di atas kasur. Farel segera memakainya. Farel mengambil dompet dan hp

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang