53. sikap kasar kembali

9.6K 661 251
                                    

Pergelangan tangan Lia di pengang dengan kuat oleh Farel. Farel menghempaskan tangan Lia hingga membuat tubuh Lia terjatuh di kasur

Farel melepaskan jas yang mengganggunya. Farel langsung naik ke atas kasur, tepat di atas tubuh mungil Lia. Tangan dan kaki Lia sudah di kunci oleh Farel hingga Lia tidak bisa melakukan apapun

"sudah hiks, jangan gini kak"

Farel dengan gelap mata langsung mencium bibir Lia. Bibir mungil itu, di paksa agar terbuka. Bahkan darah yang keluar dari bibir itu tidak membuat Farel menghentikan perbuatannya

Farel memegang kedua tangan Lia dengan satu tangannya. Tangan Farel satunya menuju ke dada Lia. Apa yang Farel lakukan? Ini tidak boleh terjadi. Tapi sudah terlambat, amarah itu membuat nafsu yang begitu besar di dalam diri Farel

Lia yang merasakan sakit saat Farel meremas kuat miliknya membuat Lia menggerakkan badannya agar Farel menghentikan semuanya

Air mata Lia kini turun semakin deras. Lia tidak peduli lagi dengan rasa sakit dari tubuhnya. Lia hanya khawatir Farel bertindak lebih dari ini. Lia tentunya mengetahui perbuatan itu

Farel melepaskan ciumannya. Farel menatap wajah Lia yang terlihat ketakutan. Farel menghentikan kegiatannya

"Lia minta maaf, Lia salah tapi kak Farel, jangan gini lagi.... " lirih Lia

Farel mulai melepaskan tangannya yang mencengkram kedua tangan Lia. Tangannya kini mengusap air mata yang berada di pipi Lia

Farel mengecup pipi Lia "maaf... "

Lia mengangguk dan memejamkan matanya. Setelah kejadian ini, Lia berharap dirinya bisa menghilangkan rasa cinta ini kepada Farel

Mencintai Farel sama saja dengan menyakiti dirinya sendiri. Tapi mau bagaimana lagi? Cinta ini tidak bisa Lia tahan

...

Lia memandang dirinya di depan cermin. Ujung bibirnya sobek sedikit karena ciuman kasar dari Farel. Pergelangan tangan yang membiru tapi masih di ikat dengan tali oleh Farel karena Farel takut, Lia akan pergi lagi

Lia kembali merebahkan tubuhnya di kasur. Lia memejamkan matanya untuk sejenak.

Tadi Farel pergi sebentar untuk mengurus sesuatu yang penting katanya. Bila kalian kira Lia sendirian di sini, kalian salah. Banyak anak buah Farel berjaga di depan pintu kamar dan juga di luar

Ceklek

Terlihatlah Farel masuk dengan membawa banyak camilan untuk Lia. Farel menaruh itu di meja. Farel melepaskan jas dan sepatunya. Farel juga masuk ke kamar mandi untuk mencuci tangan dan wajahnya

Farel keluar kamar mandi dan langsung naik ke atas kasur. Farel membuka tali yang mengikat kuat di tangan Lia

Lia hanya diam sambil memandang wajah Farel. Satu kata saat melihat wajah Farel, tampan

Farel melihat tangan Lia yang kini sudah tidak membiru lagi tapi sudah berwarna ungu

"Lia, Farel minta maaf.. "

"iya gapapa, nanti juga sembuh"

Farel membuka pintu lemari yang berada di sebelah kasurnya. Farel mengambil obat untuk pergelangan tangan Lia. Dengan telaten Farel mengobati pergelangan tangan Lia

Lia meringis saat obat itu terkena pergelangan tangannya

"pelan pelan kak, sakit"

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang