"semua orang jahat, pasti ada penyebabnya. Tapi tetap saja mereka salah karena telah melakukan kejahatan yang membuat orang lain terkena imbas nya"
Farel melihat ke arah layar laptop yang berisi rekaman cctv sekitar delapan tahun lalu. Farel mengepalkan tangannya dengan kuat saat melihat Lia yang basah kuyup karena habis di hukum lalu setelah itu Lia masuk
Tidak lama kemudian mereka melihat anak kecil turun dari mobil dengan di kawal. Terlihat Aska mengusir anak kecil itu. Farel memfokus kan pada wajah anak kecil itu
"apa benar ini? " tanya Farel ke Leo
Leo mengangguk
Farel mengambil gambar wajah anak kecil itu yang sedikit buram. Farel langsung keluar begitu saja di ikuti oleh Leo
Arfa terdiam. Bingung harus ikut apa tidak, akhirnya Arfa turun ke bawah mengikuti Leo dan Farel. Arfa yang melihat Aska tertidur di sofa dengan keadaan yang aneh langsung menarik kerah baju Aska
Aska yang baru membuka mata hanya mengikuti langkah Arfa dengan sempoyongan. Wajar saja Aska masih belum sadar
"cepat sadar anjing" maki Arfa kepada Aska
...
"saya bakal siapkan beberapa anak buah untuk menuju ke sana" ucap Leo
Farel menggelengkan kepalanya "jangan, simpan saja semuanya untuk di akhir. Kita hanya pergi berdua saja"
Leo memblakkan matanya "KAU GILA"
"justru bila kita membawa anak buah, kita tidak akan bisa masuk ke dalam benteng keamanan nya" ucap Farel menjelaskan
Leo yang masih tidak mengerti hanya mengerutkan dahinya
Sampai di parkiran mobil. Farel segera masuk, di ikuti oleh Leo. Farel langsung melaju kan mobilnya memuju apartemen nya
"apa kau yakin bocah? "
Farel melihat ke arah Leo sebenar lalu kembali fokus menyetir "bukan saya yang yakin tapi Rafael"
Leo berdecak "anak itu emang benar-benar gila"
Farel tersenyum "terimakasih, dia memang seperti itu tapi ketahuilah bahwa rencananya yang akan menolong Lia ini bagus. Dia sama seperti kita, dia mencintai Lia"
Leo mengusap wajahnya dengan satu tangannya
"tenang saja untuk kali ini kita tidak akan berdebat untuk siapa yang akan memiliki Lia" ucap Farel lalu menghentikan mobilnya di parkiran
Tak terasa beberapa hari ini kedekatan Farel dan Leo semakin dekat. Ya walaupun hanya untuk tujuan yang ingin mengambil Lia kembali
Menurut ku ini terlihat seperti rebutan barang. Padahal Lia manusia yang memiliki rasa dan kemauan tapi semuanya terhalang oleh mereka semua
Arfa dan Aska ikut turun dari mobil dan mengikuti Farel dan Leo
...
"El, kapan Lia bisa kembali lagi? Lia bosan di sini"
El menutup laptop nya dan menaruh laptop itu di meja. El merentangkan tangannya agar Lia memeluknya
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Mystery / Thriller"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...