"Betapa Tuhan serasa hati ini. Dicacah dilukai berulangkali. Berdarah-darah dan mati beribu kali. Esok terbit jadi matahari"
Rafa, Arfa, dan Aska memilih diam saat melihat Lia membawa gelas kaca
Lia meremas gelas kaca itu seperti hendak memecahkan nya tapi rasanya tidak bisa karena kekuatan Lia yang tidak seberapa
Lia turun dari kasur dengan tangan yang masih memegang gelas "DIAM JANGAN MENDEKAT" teriak Lia saat melihat pergerakan dari Ela dan Aska
Lia berjalan hingga sampai di pintu. Lia langsung melempar gelas itu ke sembarang tempat dan berlari keluar rumah
Prang....
"kejar Lia" pinta Ela yang langsung di anggukan oleh mereka bertiga
Lia melihat ke arah belakang terlihat ke tiga kakaknya mengejar dirinya. Lia semakin mempercepat larinya. Lia harus cepat cepat menjauh dari mereka karena Lia takut trauma nya akan menyakiti mereka
"Lia berhenti" teriak Aska
Lia yang sudah tidak kuat terjatuh. Mata Lia memanas melihat ke tiga kakaknya sudah semakin mendekat dan Lia sudah tidak bisa berdiri
Lia menengok ke arah telapak kakinya yang sudah bercucuran darah. Sepertinya luka tadi malam masih belum sembuh dan Lia sudah kembali berlari dan bahkan tanpa menggunakan alas kaki
Tes tes
Air mata Lia jatuh saat merasakan sakit di kepalanya dan telapak kakinyaAska lebih dulu datang menghampiri Lia dan berjongkok di depan Lia "kenapa lari? Kaki Lia luka lagi kan"
"kak Aska, Lia minta tolong kakak perginya" pinta Lia lalu tersenyum
"kenapa?"
"cepat bawa Lia bodoh jangan malah ngomong doang" sahut Arfa yang baru datang
Tak sengaja Lia melihat ke arah depan nya yang sekilas terlihat orang memakai jubah hitam yang sama seperti tadi malam
"bacot kalian berdua" ucap Rafa lalu menggendong Lia ala bridal style
Lia mengalungkan tangannya di leher Rafa. Aneh kenapa sekarang trauma itu hilang? Lia juga tidak mengerti tapi bagus lah karena nanti Lia tidak akan menyakiti mereka
"kenapa lari?" tanya Rafa dengan nada dingin
"Lia takut"
Kening Rafa mengerut "takut siapa?"
"ibu" lirih Lia
Deg
Rafa membeku mendengar jawaban Lia. Benar yang dia duga bahwa Lia takut pada ibunya. Karena masa lalu yang dilakukan ibunya mungkin akan berdampak pada Lia yang menyebabkan takut bila ada ibunya di dekat Lia
"kak Rafa, Lia gak usah pulang ya. Lia takut sama ibu"
Rafa tersadar dari lamunan nya "Lia mau ke mana? Lia ada tempat tinggal?"
Lia terdiam dengan pertanyaan Rafa. Tidak mungkin Lia ke apartemen Farel karena kemarin Lia melihat Farel yang ciuman dengan wanita lain
"ya udah Lia pulang aja nanti ibu aku bujuk biar gak nemuin Lia dulu" sahut Arfa yang di anggukan Aska
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Mystery / Thriller"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...