20. kejutan

23.1K 1.6K 105
                                    

"Terkadang Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mengingatkan, mengoreksi, mengarahkan, dan menyempurnakan hidup kita"


Sudah satu minggu Lia berdiam di kamar ini. Lia hanya terdiam dan makan bila Leo datang membawakan makanan atau kalau ada waktu Leo mengajak Lia keliling di mansion nya

Selama Lia di mansion Leo, Lia lebih banyak melamun. Lia memikirkan Farel, apa Farel baik baik saja? Kenapa Farel tidak datang menyelamatkan Lia? Pikiran Lia hanya tertuju kepada Farel. Wajar bila Lia memikirkan Farel yang berstatus sebagai pacarnya

Lia sedang duduk di kursi rodanya yang sengaja Leo berikan agar Lia tidak terlalu banyak bergerak karena luka punggung

Ceklek
Leo mendekati Lia

Lia memandang wajah Leo "kak Leo, Lia mau pulang Lia mau ketemu kak Farel"

Rahang Leo mengeras "gak bisa baby karena sekarang ini rumah baby"

Lia menggelengkan kepalanya "bukan ini bukan rumah Lia, ini rumah kak Leo. Lia mau pulang kak, tolong Lia. Lia mau ketemu kak Farel"

"baby mau ketemu bocah itu hm"

Lia mengangguk "mau Lia mau"

Leo tersenyum miring. Sepertinya ini sudah saatnya. Lia juga sudah seperti biasa karena luka di punggung Lia sepertinya sudah pulih

Leo mendorong kursi roda Lia menuju tempat di mana Farel. Hah Farel? Jadi yang culik Farel itu Leo

...

Farel membuka matanya perlahan. Farel tidak tau ini di mana, tubuhnya terasa lemas akibat hanya di beri makan sehari, itupun Farel harus bersusah payah makan dengan menggunakan kedua tangan yang di ikat

Tubuh Farel yang di ikat dengan baju sekolah yang masih melekat di tubuhnya yang sudah kotor. Sungguh saat ini Farel terlihat memprihatinkan

Dua pengawal berbaju hitam menarik pergelangan tangan Farel. Mereka menyeret tubuh Farel yang lemah. Sedangkan Farel? Farel hanya diam. Mau memberontakpun percuma karena Farel pasti tidak bisa kabur, lebih baik Farel menyimpan semua energi nya

Farel sekarang berada di ruangan yang cerah. Berbeda dengan tempat saat Farel di sekap

Sedangkan Lia? Lia sudah menangis melihat keadaan Farel yang begitu mengenaskan. Lia mau menghampiri Farel tapi Lia tidak bisa karena kedua kakinya di rantai oleh Leo. Lia hanya duduk di lantai dengan mulut yang di lakban

Farel sedikit melihat wanita yang mirip seperti Lia yang sedang di rantai. Farel memblakkan matanya saat menyadari itu benar benar Lia

"Lia" ucap Farel

Lia menganggukkan kepalanya

Farel dengan tertatih berusaha berdiri dan menghampiri Lia. Tidak ada yang menghentikan nya. Setelah sampai di dekat Lia Farel tersenyum

"Lia gapapa"

Lia mengangguk

Farel melepaskan lakban di mulut Lia dengan hati hati karena takut Lia akan merasakan kesakitan. Setelah lepas Farel memajukan mukanya lalu mengecup singkat bibir Lia

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang