26. Lia segalanya

20K 2.4K 228
                                    

"Hidup kadang-kadang sulit. Dan yang perlu kita lakukan adalah membuktikan bahwa kita lebih tangguh daripada itu"

Lia mengikuti Leo secara diam diam, karena ini sudah tengah malam jadi Lia bisa sedikit bebas bergerak di dalam rumah Leo karena penjaga akan lebih menjaga di luar rumah

Entah apa yang membuat Lia mau mengikuti Leo. Lia hanya penasaran dengan apa yang dilakukan Leo malam malam begini, untungnya tadi Leo lupa mengunci kamarnya jadi Lia bisa keluar

Terlihat sekarang Leo membuka pintu yang terlihat tua. Lia heran bukannya itu gudang? Karna saat Lia bertanya kepada pelayan, pelayan itu mengatakan bahwa itu adalah gudang. Kenapa Leo ke gudang? Pikir Lia

Setelah pintu terbuka terlihat lorong di dalamnya. Leo memasuki lorong itu tapi sebelumnya Leo menutup pintunya dulu

"Lia masuk gak ya? Lia kan takut sama gelap tapi Lia penasaran" ucap Lia kepada dirinya sendiri

Akhirnya Lia memutuskan untuk mengikuti Leo. Lia berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu itu dan menutupnya kembali. Lia melihat ke arah lorong yang terlihat panjang, satu kata untuk lorong ini 'menyeramkan' untung saja masih ada lampu remang remang yang membuat Lia tidak terlalu takut untuk menghadapi phobia nya

Lia melangkahkan kakinya mengikuti arah lorong itu. Terdengar suara jeritan orang yang membuat tubuh Lia merinding

Lia kok jadi takut. Batin Lia

Karna rasa penasaran Lia lebih besar di banding rasa takutnya Lia memutuskan terus berjalan hingga Lia melihat betapa kejamnya Leo

Sekarang baju Leo terlihat banyak bercak darahnya. Leo juga selalu tertawa saat orang yang di siksa menjerit kesakitan

Lia menutup mulutnya dengan tangannya. Mata Lia sudah mengeluarkan air mata melihat itu semua

Leo mencambuk orang itu dengan kuat menggunakan alat cambuk yang Lia sendiri tidak tau itu apa tapi Lia bisa tau bahwa alat itu akan sangat sakit bila mengenai badan orang itu. Bahkan alat cambuk kali ini lebih menyeramkan di banding alat yang di gunakan saat mencambuk Farel

Alat yang di gunakan ini lain menggunakan tali cambuk saat mencambuk Farel. Alat ini terlihat seperti rantai tapi lain juga

Setelah orang itu pingsan Leo melempar alat itu ke sembarang arah. Leo melepaskan baju yang dia pakai hingga memperlihatkan badanya yang sangat sangat perfect

"baby kemari lah aku tau kau di sini" panggil Leo dengan nada dinginnya

Ayolah tidak mungkin Leo tidak tau Lia mengikuti dirinya. Leo sudah mengetahuinya dari awal keluar kamar

Lia menggelengkan kepalanya "jahat" lirih Lia

Leo membalikkan badannya lalu berjalan ke arah Lia. Saat melihat Lia memundurkan badannya Leo langsung dengan cepat menggendong Lia ala koala. Leo mengusap lembut punggung gadis kecilnya yang menangis

"itu juga akan aku lakukan kepada bocah sialan itu bila baby berani berani bersama bocah itu lagi. Apa baby mau hm?"

Lia menggelengkan kepalanya "enggak hiks Lia gak mau kak Farel kenapa napa"

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang