59. Satu tahun kemudian

9.5K 629 74
                                    

Satu tahun kemudian...........

Mata Lia berkaca kaca "Lia mau punya anak"

"GUE GAK MAU LIA, LO HARUS NGERTI! ini semua buat kebaikan lo juga" Bentak Farel

Setelah membentak Lia, Farel menghela nafas panjang lalu menarik tangan Lia agar mendekat dengannya. Farel memeluk tubuh mungil Lia yang kini sudah menjadi istrinya

Farel memang selamat dari koma. Lia juga sudah lulus sma karena bantuan El. Tetapi sikap Farel yang masih suka kasar dan membentak Lia, belum juga hilang

"apa salahnya kalo Lia mau punya anak? " tanya Lia dengan berderai air mata

Farel mengecup puncak kepala Lia. Farel diam, tidak menjawab pertanyaan Lia

Gue takut nasib lo bakal sama kayak ibu gue, Lia. Batin Farel.

Farel takut bila Lia nanti saat melahirkan, Lia akan meninggalkan dirinya seperti ibunya. Ibu Farel meninggal karena melahirkan Farel. Itu sebabnya Farel tidak ingin Lia hamil dan memiliki anak karena Farel tidak ingin kehilangan Lia

...

Plak.....

Rafa menampar keras pipi Sara hingga Sara terjatuh ke lantai

"DIEM LO, GUE UDAH BILANG KE LO. GUE MAU CERAI. GUE GAK MAU SAMA CEWEK YANG MELAHIRKAN ANAK CACAT"

Sara berdiri "ini semua juga kamu yang maksa mas. Kamu tau sendiri kalo perkawinan sedarah itu dilarang keras tapi kamu maksa aku"

Rafa menatap tajam Sara "gue malu. Gue udah minta lo buat buang anak itu tapi lo tetap mau ngerawat dia"

Sara maju dan memegang kerah baju Rafa "aku tanya sama kamu mas, ibu mana yang tega buang anaknya sendiri? " mata Sara memanas hingga air matanya kini turun

"aku sudah peringatkan kamu pas kandungan Fara masih 5 bulan kalo Fara gak mungkin bisa jadi anak yang normal kayak anak anak lain karena kita sedarah. Kamu ingat baik baik, kamu yang bilang bahwa kita tetap harus mempertahankan semuanya" lanjut Sara

Rafa melepaskan tangan Sara dari bajunya "gue cuma mau lo, bukan anak itu. Lo tau Sara? Gue mempertahankan anak itu biar lo gak pergi dari hidup gue karna gue cinta sama lo"

Tangan Rafa bergerak menghapus air mata Sara "aku malu saat teman teman ku liat Fara" kini nada bicara Rafa terdengar halus

Sara menatap mata Rafa "tapi Fara anak kita"

Rafa terdiam. Dirinya membenci Fara karena Fara terakhir cacat. Ini memang salah Rafa tapi Rafa ingin bertanggung jawab

Saat Sara hamil, Rafa tidak terlalu memikirkan akibat dari perbuatannya. Rafa hanya memikirkan, bagaimana agar Sara bisa hidup selamanya bersamanya

Tidak lama terdengar suara tangisan bayi. Sara dengan cepat, langsung menghampiri Fara yang menangis tanpa peduli dengan Rafa

...

Rayhan menatap putranya yang sekarang semakin kurus dan seperti tidak ada semangat untuk hidup. Rayhan selalu memikirkan cara agar Reyhan kembali seperti dulu tapi usahanya selalu sia sia

"Reyhan, makan dulu ya. Papi buatkan makanan kesukaan Reyhan"

Reyhan menggelengkan kepalanya dengan lemas

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang