"Kak Farel tidak salah bila mencintai Lia tapi cara kakak yang salah"
Mata Lia perlahan terbuka. Sakit di kepalanya kembali datang. Lia mendudukkan badannya. Tangan Lia memegang kepalanya yang terasa sangat sakit
"ini di mana?" tanya Lia pada dirinya sendiri
Ceklek
Suara orang membuka pintu membuat pandangan Lia teralih. Terlihat lah Farel membawakan mangkuk bubur dan segelas air
"Lia udah bangun?" tanya Farel
Lia menganggukkan kepalanya "ini di mana kak?" tanya Lia
Farel duduk di samping Lia "di apartemen Farel" jawab Farel
"Lia kok bisa di sini?"
"simpan dulu pertanyaan nya, sekarang Lia makan dulu" ucap Farel lalu menyodorkan sendok berisi bubur
"Lia bisa makan sendiri" ucap Lia sambil mencoba mengambil mangkuk di tangan Farel
"Farel suapin pake tangan apa pake mulut?"
"hah emang bisa pake mulut?" tanya goblok Lia
Oh tidak Lia sudah masuk ke dalam perangkap Farel
"bisa, mari kita coba" ucap Farel lalu tersenyum misterius
Sedangkan Lia masih diam karena mencoba mencerna ucapan Farel dan bagi Farel saat Lia sedang berfikir membuat Farel mudah beraksi
Farel memasukkan buburnya ke dalam mulut. Tangan Farel memegang dagu Lia, Farel langsung mencium mulut Lia
"mhmm" Lia mencoba memberontak dengan kepala di gelengkan tapi tangan Farel menahan kepada dan malah merapatkan badannya. Tangan Lia menahan dada Farel agar tidak bersentuhan dengan dadanya
Farel memindahkan bubur tadi ke dalam mulut Lia menggunakan lidahnya. Setelah sudah Farel melepaskan ciuman nya
"telan" bisik Farel dengan suara seraknya
Lia hanya menganggukkan kepalanya lalu menelan bubur itu
"lagi?" tanya Farel
"pake sendok aja, jorok kayak tadi" jawab Lia
"kalo Lia mau kayak tadi, Farel dengan senang hati melakukan nya" ucap Farel lalu tersenyum manis
Lia menggelengkan kepalanya "Lia mau pake sendok aja"
Farel mengangguk lalu mulai menyuapin Lia menggunakan sendok. Sesekali jari Farel menghapus sisa bubur di bibir Lia
...
"ARGHHHH" teriak Reyhan
"Za, Reyhan kenapa sih?" tanya Adam
"gue gak tau ya, emang dari tadi dia kayak gitu" jawab Reza
Adam menghela nafas panjang
Reyhan menjambak kuat rambutnya. Pikirannya tertuju kepada Lia. Reyhan takut Lia kenapa napa, apa lagi tadi wajah Lia terlihat sangat pucat dan yang membuat Reyhan jadi aneh seperti ini adalah hatinya, kenapa hatinya jadi resah seperti ini? Kenapa Reyhan marah Lia di sentuh oleh Farel
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Mistério / Suspense"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...