38. kematian Ela

10.8K 971 113
                                    

"Menghilangkan rasa sakit untuk sementara akan memperburuk saat kamu akhirnya merasakannya"

"kenapa mata Lia di tutup?" tanya Lia bingung karna Farel dan Leo tidak memperbolehkan Lia membuka penutup di matanya

Farel duduk di samping Lia mengusap rambut panjang Lia "Lia turuti Farel aja ya" ucap Farel halus

Bukannya Farel tidak mau memberi tau atau membuka penutup di mata Lia. Semua ini di suruh oleh psikolog agar membuat Lia tidak melihat wajah Farel dan Leo yang mengingatkan Lia akan kejadian itu

Leopun hanya diam tidak mendekat ke arah Lia maupun berbicara kepada Lia. Mendengar penjelasan psikolog tadi membuat Leo sadar bahwa Lia trauma kepada Leo

Leo akui ini memang tujuan awalnya tapi saat melihat Lia berteriak, menjambak rambutnya membuat Leo sadar bahwa tidak sepenuhnya keinginan Leo akan tercapai

Leo berfikir bila trauma Lia akan parah Lia akan diam saja seperti istri temannya, ya semua ini juga di pengaruhi oleh temannya

Lia memegang tangan Farel yang berada di kepalanya. Rasa takut itu kembali lagi. Lia menjadi gemetar ketakutan berusaha agar menghilangkan kecemasan nya

Farel yang mengerti maksud Lia membuat Farel memeluk tubuh Lia "tenang Lia, Farel ada di sini"

Lia membalas pelukan Farel dengan erat. Air mata Lia sudah turun lagi "Lia takut" lirih Lia

Farel mengusap rambut panjang Lia dengan lembut berharap agar Lia menjadi sedikit tenang dengan sentuhan nya

El, Lia butuh El. Batin Lia

Leo hanya memandang lirih Lia. Leo juga ingin berada di posisi Farel hanya saja tadi dokter bilang untuk sementara waktu Leo harus menghindar dari Lia karna Leo juga termaksud orang yang membuat Lia menjadi trauma

Lia aku mencintai kamu melebihi apapun itu. Apa kamu tidak ingin sedikit saja memberi ruang hati kamu ke aku? Aku juga ingin berada di posisi bocah itu Lia. Batin Leo

Lia mendorong Farel dengan kuat hingga Farel terjatuh dari kasur. Lia menjambak rambutnya "akhhh sakit arghhhh"

...

"lepasin tangan Lia, Lia mohon" lirih Lia saat mengetahui dirinya bangun dari tidur sudah di ikat dan mata yang di tutup

Farel dan Leo masih belum bertindak. Mereka menatap Lia, ingin rasanya memeluk Lia dan menenangkan Lia

"kak Farel ada di sini kan? Lepasin Lia kak Farel"

"kak Leo kak Leo juga ada di sini kan? Lia minta tolong lepasin Lia"

Ceklek

Seorang psikolog wanita datang dan duduk di kursi sebelah kasur Lia

"Lia" panggil wanita itu dengan lembut

Lia menoleh ke arah sumber suara itu "bantu Lia lepasin ikatan ini ya"

Wanita itu tersenyum tipis "saya tau seberapa berat beban kamu selama ini, saya kagum sama kamu Lia karna kamu bisa bertahan hingga saat ini. Kamu hebat Lia"

Lia hanya diam

"sekarang ikuti saya ya. Coba Lia bayangkan sekarang Lia berada di sebuah taman yang di penuhi oleh bunga bunga yang indah"

Lia mulai membayangkan

"kamu tarik nafas dalam dalam setelah itu kamu buang dengan perlahan"

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang