"Menghilangkan rasa sakit untuk sementara akan memperburuk saat kamu akhirnya merasakannya"
"kenapa mata Lia di tutup?" tanya Lia bingung karna Farel dan Leo tidak memperbolehkan Lia membuka penutup di matanya
Farel duduk di samping Lia mengusap rambut panjang Lia "Lia turuti Farel aja ya" ucap Farel halus
Bukannya Farel tidak mau memberi tau atau membuka penutup di mata Lia. Semua ini di suruh oleh psikolog agar membuat Lia tidak melihat wajah Farel dan Leo yang mengingatkan Lia akan kejadian itu
Leopun hanya diam tidak mendekat ke arah Lia maupun berbicara kepada Lia. Mendengar penjelasan psikolog tadi membuat Leo sadar bahwa Lia trauma kepada Leo
Leo akui ini memang tujuan awalnya tapi saat melihat Lia berteriak, menjambak rambutnya membuat Leo sadar bahwa tidak sepenuhnya keinginan Leo akan tercapai
Leo berfikir bila trauma Lia akan parah Lia akan diam saja seperti istri temannya, ya semua ini juga di pengaruhi oleh temannya
Lia memegang tangan Farel yang berada di kepalanya. Rasa takut itu kembali lagi. Lia menjadi gemetar ketakutan berusaha agar menghilangkan kecemasan nya
Farel yang mengerti maksud Lia membuat Farel memeluk tubuh Lia "tenang Lia, Farel ada di sini"
Lia membalas pelukan Farel dengan erat. Air mata Lia sudah turun lagi "Lia takut" lirih Lia
Farel mengusap rambut panjang Lia dengan lembut berharap agar Lia menjadi sedikit tenang dengan sentuhan nya
El, Lia butuh El. Batin Lia
Leo hanya memandang lirih Lia. Leo juga ingin berada di posisi Farel hanya saja tadi dokter bilang untuk sementara waktu Leo harus menghindar dari Lia karna Leo juga termaksud orang yang membuat Lia menjadi trauma
Lia aku mencintai kamu melebihi apapun itu. Apa kamu tidak ingin sedikit saja memberi ruang hati kamu ke aku? Aku juga ingin berada di posisi bocah itu Lia. Batin Leo
Lia mendorong Farel dengan kuat hingga Farel terjatuh dari kasur. Lia menjambak rambutnya "akhhh sakit arghhhh"
...
"lepasin tangan Lia, Lia mohon" lirih Lia saat mengetahui dirinya bangun dari tidur sudah di ikat dan mata yang di tutup
Farel dan Leo masih belum bertindak. Mereka menatap Lia, ingin rasanya memeluk Lia dan menenangkan Lia
"kak Farel ada di sini kan? Lepasin Lia kak Farel"
"kak Leo kak Leo juga ada di sini kan? Lia minta tolong lepasin Lia"
Ceklek
Seorang psikolog wanita datang dan duduk di kursi sebelah kasur Lia
"Lia" panggil wanita itu dengan lembut
Lia menoleh ke arah sumber suara itu "bantu Lia lepasin ikatan ini ya"
Wanita itu tersenyum tipis "saya tau seberapa berat beban kamu selama ini, saya kagum sama kamu Lia karna kamu bisa bertahan hingga saat ini. Kamu hebat Lia"
Lia hanya diam
"sekarang ikuti saya ya. Coba Lia bayangkan sekarang Lia berada di sebuah taman yang di penuhi oleh bunga bunga yang indah"
Lia mulai membayangkan
"kamu tarik nafas dalam dalam setelah itu kamu buang dengan perlahan"
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Mysterie / Thriller"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...