Lia menutup mulutnya saat melihat hasil test pack di tangannya. Garis dua. Lia menyandarkan tubuhnya di dinding kamar mandi
Matanya meneteskan air mata. Perasaan senang dan takut yang Lia rasakan saat ini. Senang karena harapannya untuk memiliki anak akhirnya tercapai dan takut bila Farel mengetahui hal ini
Farel bisa langsung menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya. Lia takut bila hal itu terjadi
"Lia, ngapain di kamar mandi? Kok lama banget"
Suara Farel membuat Lia langsung menyimpan test pack itu di kantong celananya. Lia membuka pintu kamar mandi dan langsung terlihatlah Farel
"Lia sakit perut kak"
Farel mengerutkan dahinya "bener sakit perut? gak ada apa apa? "
Lia tersenyum "iya" ucap Lia sambil mengangguk
Farel merangkul bahu Lia "nanti El sama ayah mau ke sini"
"oh ya" jawab Lia antusias "Lia senang banget"
Farel terkekeh "katanya mau ngajak Arfa sama Aska juga"
Lia tersenyum lebar "beneran? "
Farel mengangguk
Lia langsung memeluk Farel "makasih ya, Lia lagi kangen banget sama kak Arfa dan Aska"
Farel mengusap rambut Lia "semua tentang Lia, tidak mungkin Farel tidak tau"
Bahkan aku mulai curiga dengan mu. Batin Farel
Ucapan Farel membuat Lia memejamkan matanya rapat-rapat. Sungguh bila Farel tau hal ini, Lia tidak bisa berbuat apa-apa lagi
...
Farel mengerutkan dahinya saat melihat sesuatu di kantong celana Lia. Celana Lia memang sedikit transparan
Farel melingkarkan tangannya di pinggang Lia "masak apa sih? " tanya Farel
Farel memasukkan kedua jarinya di kantong celana Lia. Dengan mudahnya Farel bisa mengambil benda itu di kantong celana Lia
"masak sup, soalnya Lia pengen"
Farel mengangguk "Farel mau ke kamar dulu"
Lia menoleh ke arah Farel dan menganggukkan kepalanya
Farel berjalan ke kamarnya. Saat sampai di kamar, Farel membuka tangannya yang sedari tadi menggenggam benda itu
Mata Farel melebar saat melihat benda itu dan hasilnya. Nafas Farel kini memburu. Sungguh Farel tidak menyangka Lia bisa hamil
Farel keluar dari kamar dan berlari ke dapur
"LIAA" teriak Farel dengan suara yang lantang
Sedangkan Lia? Lia meraba kantong celananya. Lia panik saat kantong itu sudah tidak ada isinya lagi. Farel pasti sudah mendapatkan benda itu
Lia mematikan kompornya dan sedikit berlari menuju ke ruangan yang entah ruangan apa. Lia masuk dan mengunci pintu itu
Tubuh Lia bergetar ketakutan. Suara Farel semakin terdengar dengan jelas di telinganya
"LIA, LO UDAH BUAT GUE MARAH"
Lia menutup telinganya "maaf maaf maaf kak Farel. Lia langgar aturan kak Farel" ucap Lia pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Mystery / Thriller"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...