47. saudara angkat

6.8K 662 416
                                    

"Saya telah bertemu banyak pria tetapi tidak satupun dari mereka adalah pria yang saya inginkan"

David (ayah Farel atau El) membuka matanya dan melihat Farel duduk di samping kasurnya dengan wajah memerah habis menangis

David duduk dan langsung memeluk Farel "ayah sudah ingat Farel"

Farel membalas pelukan ayahnya dengan erat. Sedangkan di luar El mengepalkan tangannya menahan marah. Kenapa cuma Farel yang di peluk hangat seperti itu? Kenapa El tidak?

Iri? Sudah jelas, siapa sih yang tidak iri dengan saudara kita yang lebih di sayang? Kalian juga pastinya pernah merasa iri dengan saudara kalian

David melepaskan pelukannya dan melihat ke arah putranya. Hati David sedikit nyeri melihat tangan Farel yang kini bertato. Sejak kapan putranya seperti ini?

Farel mengusap air matanya "yah, selama ini ternyata Farel punya saudara"

David mengangguk "iya itu benar tapi ayah tidak pernah cerita ke kamu Farel karena kamu pernah kecelakaan yang menyebabkan kamu amnesia"

"ayah, kenapa El menganggap kalo Farel merebut semuanya? "

David menggeleng "ayah enggak pernah beda bedakan kalian berdua"

"tapi kenapa cuma Farel yang tinggal sama ayah pas itu? "

David terdiam. Seperti sudah waktunya memberi tau kepada Farel yang sebenarnya "Farel sebenarnya, El itu adik angkat kamu bukan adik kandung"

Deg

El mmengepalkan tangannya dengan kuat saat David memberi tau Farel tentang ini. El memang sudah tau bahwa dirinya hanya anak angkat dari David

Farel menatap ke arah mata David dengan tatapan tidak percaya

"El di adopsi oleh Nuri karena Nuri mandul dan sebenarnya ibu kamu bukan Nuri tapi kekasih ayah dulu yang sudah lama meninggal dunia sebelum Nuri, ayah sama Nuri hanya di jodohkan"

Farel masih terdiam

"kamu sekarang paham kan? " lanjut Adam

Farel membuang mukanya dan tidak sengaja melihat El di depan pintu yang mau pergi. Farel langsung berlari mengejar El

"El El tungguin gue" ucap Farel sambil berlari

Hingga akhirnya Farel berhasil meraih tangan El. Sedangkan El langsung menghempaskan tangannya

"PUAS LO REL HAH, INI KAN YANG LO MAU? SEKARANG LO PERGI DAN BAWA TU AYAH LO"

Farel memegang tangan El "El gak gitu" ucap Farel sambil menggelengkan kepalanya "kita bisa mulai semuanya dari awal, kita tetap saudara El"

Tes
El meneteskan air matanya

Farel maju lalu memeluk El dengan satu tangannya. Ingat pelukan jantan ya

"gue masih tetap abang lo El, gue masih sayang sama lo kayak dulu. Sekarang atau dulu itu sama aja gak ada bedanya" ucap Farel yang membuat air mata El semakin turun deras

"kalo lo mau Lia, lo boleh ambil Lia. Gue pasti kasih kalo itu buat lo El" ucap Farel walaupun sedikit tidak rela "asal kita balik kayak dulu" lanjut Farel

El melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya "jadi Lia milik gue nih? "

Farel mengangguk "apa sih yang gak buat lo El"

El terkekeh "tapi Lia cintanya sama lo"

Farel terdiam

El tersenyum lalu menepuk bahu Farel "Lia milik lo bang, asal lo gak kasar lagi sama Lia"

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang