"Kita harus merangkul rasa sakit dan membakarnya sebagai bahan bakar untuk perjalanan kita"
Lia menuruni kasur dengan tangan kanan membawa kantong infus. Lia berjalan mengendap endap keluar dari ruangan meninggalkan Leo dan Farel yang tertidur dengan lelap
Lia keluar lalu menutup kembali pintu ruangan nya. Lia tersenyum melihat pria memakai masker di depannya
"oh hai Mr. Ribas" ucap Lia sambil melambaikan tanahnya
"Lia sudah baik baik aja?"
Lia mengangguk "sudah Lia sudah baik baik aja"
Tangan pria itu terulur mengusap rambut Lia "jaga diri baik baik ya, kalo ada apa apa langsung panggil aku"
Lia mengangguk "makasih ya, Lia juga udah ambil suratnya dari kak Farel tapi Lia belum baca isi nya hehehe"
"nanti di baca ya, ini aku bawa bubur Lia makan ya" ucap pria itu menyerahkan bungkusan plastik ke Lia
Lia menerima dengan senang hati "makasih, Lia pasti makan kok"
Pria itu mendekatkan lalu memeluk sebentar tubuh Lia. Setelah merasa cukup pria itu melepaskan pelukannya "aku pamit, Lia jaga kesehatan ya" ucap pria itu lalu melangkahkan kakinya pergi dari sana
Lia memandang kepergian pria itu tanpa berkedip "wangi" ucap Lia lalu terkekeh mengingat tadi pria itu memeluk dirinya dan tercium aroma wangi dari tubuh pria itu
Lia kembali membuka pintu ruangan dengan kesusahan karena kedua tangannya yang memegang kantong infus dan plastik berisi bubur
Setelah terbuka Lia masuk dan langsung melangkahkan kakinya menuju sofa. Lia menaruh kantung infus nya di tempat infus yang berada di dekat sofa itu. Lia membuka plastik itu dan mengambil tempat makan bergambar hello kitty itu dengan senang hati
Lia membuka kotak makan itu. Lia menyuapkan ke mulutnya. Terasa hangat buburnya, enak, terasa seperti buatan sendiri. Sepertinya pria itu membuatkan untuk Lia
"enak banget" ucap Lia lalu menyuapkan kembali bubur itu ke mulutnya
Ini memang masih terlalu pagi untuk makan tapi dari pada di ganggu dan di tanya tanya sama Farel dan Leo. Lia memutuskan memakan bubur ini sekarang
Setelah habis Lia menyimpan kotak itu di meja untuk alasan nya nanti Lia pikirkan bila Farel atau Leo tanya dari mana kotak bekal itu
Lia memejamkan matanya sejenak karena merasa kenyang dan sedikit lelah
...
"gak aku pusing kak, sudah aku gak mau makan lagi" ucap Sara sambil menjauhkan piring yang di pengang Rafa
Rafa menghela nafas panjang lalu menaruh kembali piringnya di meja. Semenjak kejadian di mana Rafa mengambil kehormatan Sara, Sara menjadi sering sakit
Seperti sekarang Sara badannya sangat panas. Mungkin Sara masih syok akibat kejadian waktu itu. Sara masih terbayang bayang dengan kejadian itu
Rafa mengusap rambut Sara yang langsung di tepis oleh Sara
"jangan sentuh aku"
Rafa menghela nafas panjang lalu berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Mungkin untuk sejenak Rafa harus membiarkan Sara sendirian
Sara menangis dan melihat ke arah foto Adi "Sara minta maaf yah, Sara gak bisa jaga kehormatan Sara hiks hiks kak Rafa jahat, dia yang ambil kehormatan Sara yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Mystery / Thriller"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...