"Sembuh bukan berarti rasa sakit tidak pernah ada. Itu berarti dampaknya tidak lagi mengontrol hidup kita"
Lia membuka matanya perlahan. Mengerjapkan matanya berkali kali untuk menyesuaikan cahaya. Lia melihat El tidak berada di kamarnya sendiri
Kadang Lia merasa memang El itu lebih baik, tidak kasar, bahkan sekalipun tidak pernah menyentuh bagian tubuh Lia yang di larang
Berbeda dengan Farel dan Leo tapi kenapa saat Lia sudah menemukan El kembali. Lia susah untuk membuka kembali hatinya untuk El. Lia juga terus merasa bersalah karena tidak menepati janjinya
Bila maksa agar bisa bersama El mungkin Lia bisa tapi Lia sudah merasa tidak pantas lagi untuk El. Ya tidak pantas karena tubuhnya sudah sering di sentuh oleh Leo ataupun Farel. Memang tidak lebih hanya menyentuh saja tapi bagi Lia itu sudah membuatnya merasa seperti wanita murahan
El adalah pria yang awalnya membuat Lia kagum saat dirinya masih sd. Kagum karena El adalah siswa berprestasi, tertampan, dan terkaya sast di sd nya dulu. Lia mulai dekat dengan El hingga Leo tau akan hal itu yang menyebabkan Leo marah besar hingga membuat El menghilang beberapa tahun yang akhirnya El kembali lagi
Kadang Lia berfikir untuk pergi dari kehidupan ini tapi selalu ada yang mengatakan jangan dan Lia harus selalu berada di antara mereka
El datang membawakan bubur ayam dan susu stroberi kesukaan Lia. El masih ingat betul apa kesukaan Lia
El menaruhnya di meja dan duduk di kasur Lia. El memegang pundak Lia hingga membuat Lia tersadar akan lamunan nya
"Lia gapapa? "
Lia mengangguk
El mengambil mangkuk yang berisi bubur ayam dan memberikan mangkuk itu ke Lia.
"makan sendiri atau di suapin? "
"Lia makan sendiri aja"
El mengangguk "ya udah aku pergi dulu, nanti aku ke sini lagi buat jemput Lia. Kita keliling ke rumah baru aku"
Lia tersenyum "siap bos"
El terkekeh lalu berdiri dan berjalan keluar dari kamar itu. Sedangkan Lia, Lia mulai menyuap kan bubur itu ke mulutnya
...
Lia dan El sedang jalan jalan untuk memperlihatkan isi di dalam rumah El. El menunjukkan Lia ke dalam ruangan dengan pintu berwarna putih. Saat masuk Lia memandang takjub ke arah berbagi banyak lukisan di dinding itu
"wahh banyak banget lukisan nya, ini El sendiri yang buat? " tanya Lia
El mengangguk "iya ini semua aku yang lukis"
Lia tidak heran karena dari kecil dulu El sudah hobi melukis. Lia melihat ke arah lukisan terbesar di sana. Wajah Lia berada di sana. Wajah Lia saat masih kecil dengan kuncir dua di rambutnya
"Lia juga ada di sini"
El mengusap rambut Lia "jelas ada dong, kan Lia orang yang aku cintai"
Lia hanya membalas ucapan El dengan senyuman
El merangkul bahu Lia dan mengajak Lia ke kolam renang yang berada di belakang rumahnya. Kolam berenang dengan panjang sepuluh meter dan lebar lima meter
"wah kolam berenang nya luas banget"
"Lia mau berenang bareng El? " tanya El
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Misterio / Suspenso"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...