"Berjanjilah Pada Dirimu Sendiri, Terlepas Dari Luka Hatimu, Kamu Tidak Akan Pernah Menyakiti Diri Sendiri"
"kalo kak Farel cinta sama Lia gak gini caranya" ucap Lia dengan nada bergetar
Farel tetap diam. Farel mengaku bahwa dirinya salah karena percaya pada ucapan Reyhan. Farel juga mengakui bahwa dia memang kasar terhadap Lia. Farel tidak bisa mengontrol emosinya. Farel sangat tidak suka Lia berbohong
"hiks hiks kalo kak Farel kayak gini mending kita putus aja"
Deg
'putus' hahaha Farel tidak akan melepaskan Lia. Tidak akan pernah. Farel mengengkram pergelangan tangan Lia dengan kuat
"akh.. Sakit hiks lepas"
Lia hanya bisa memohon karena sebelah tangannya tidak bisa di gerakan akibat Farel genggam tadi. Sekarang Farel melakukannya pada sebelah tangannya. Sungguh rasanya sakit sekali karena tangan Farel itu lebih besar dari tangan Lia dan yang pasti kekuatan Farel lebih besar dari Lia
"sakit hiks tolong lepasin, Lia mohon" ucap Lia sambil menatap mata Farel yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam
"kita berdua gak akan pernah putus" tekan Farel
"lepasin.... Sakit banget" lirih Lia
"kita gak akan bisa putus Lia, lo udah buat gue jatuh cinta sama lo"
"Lia gak putus sama Farel" ucap Lia lalu tersenyum manis dengan wajah di penuhi air mata "sekarang lepasin ya, sakit banget tangan Lia" lanjutnya
Farel tersenyum smirk mendengar ucapan Lia. Farel melepaskan cengkeraman nya
Lia menatap tangannya yang merah bahkan hampir membiru. Lia tidak bisa menggerakkan tangannya karena sakit sekali. Matanya Lia mengeluarkan air lagi
Farel menatap tangan Lia. Farel memblakkan matanya saat melihat kedua tangan Lia memerah bahkan sebelahnya sudah terlihat membiru. Padahal Farel rasa dia tidak terlalu kuat menggenggam dan mencengkam tangan Lia
"sakit kak" lirih Lia dengan kepala menunduk
"maaf"
Lia tersenyum miris. Baru saja Lia mengira Farel sudah berubah ternyata tidak. Farel tetap sama, cowok yang suka main tangan
Farel menghapus air mata Lia "nanti Farel obati"
Lia hanya diam
Farel melihat Lia hanya diam membuatnya merasa bersalah. Bagaimanapun ini karena dirinya yang tidak bisa mengontrol emosi. Farel menarik Lia ke dalam pelukannya
"maaf"
"hiks hiks kak Farel jahat"
"maaf"
Farel mengusap rambut Lia dan sesekali mengecup puncak kepala Lia
Lia hanya menangis. Lia tidak bisa berbuat apa apa, Lia hanya perempuan lemah yang terpaksa menjadi pacar Farel. Sudah mencoba untuk lepas dari Farel tapi Farel malah bertindak kasar
Setelah lima belas menit menangis membuat Lia capek hingga akhirnya Lia memejamkan matanya dan tertidur. Lia tidak bisa bohong pelukan Farel sangat nyaman dan hangat
Farel yang sudah tidak mendengar isak tangis Lia tersenyum. Farel membaringkan Lia di kasur lalu setelah itu Farel mengambil kotak obat dan mengobati kedua tangan Lia
"maaf tadi Farel emosi"
...
Seperti biasa setiap malam Adi terus di hantui oleh mimpi mimpi menakutkan tentang Lia. Selama liburan Adi juga lebih banyak melamun, Adi sangat menyesal telah melakukan itu kepada Lia

KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt Lia (end)
Mistero / Thriller"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo lo cuma milik David Farel Bramasta" ucap Farel lalu menjambak lebih kuat rambut Lia hingga membuat...