Kayanya seru deh kalo gue tiap hari gabut, bisa up tiap hari :'
°°°
Anya melangkahkan kakinya memasuki area sekolah. Tidak banyak murid yang datang, hanya sekitar empat puluh orang. Gadis yang memakai bando kain berwarna ungu muda itu menelusuri koridor dengan tangan yang menggenggam erat tali tas. Anya sesekali melirik ke kelas-kelas yang dilewatinya. Karena Anya berada di kelas XII IPS 4, kelasnya berada di ujung.
Anya sengaja datang pagi, tidak ingin kena hukuman lagi karena telat datang ke sekolah. Selama bersekolah, Anya tidak pernah dihukum, baru kemarin saja ia terlambat dan kena hukuman. Cukup satu kali saja Anya kena hukuman, ia tidak akan mengulanginya lagi.
Anya memasuki kelasnya. Di sana hanya ada dua orang yang sedang melakukan piket sesuai jadwal mereka hari ini.
"Tumben jam enam udah datang, Nya? Padahal hari ini bukan jadwal piket kamu," ucap seorang gadis bermata cokelat yang sedang menyerok sampah di samping meja Anya.
Anya melempar tasnya ke atas meja lalu duduk di bangkunya. "Males kena hukuman," jawab Anya malas. Gadis itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Setelah mengucapkan itu, Anya langsung melipat tangannya di atas meja lalu menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Karena ini masih pagi, mungkin Anya akan tidur beberapa menit sebelum bel masuk.
Lima menit kemudian, tubuh Anya terusik karena ada orang yang menepuk-nepuk bahunya. Anya mengangkat kepalanya lalu mengucek matanya, dan ternyata yang membangunkannya adalah sahabatnya, Diva, dan si kembar Salma dan Alma.
"Pules banget sih tidurnya," ucap Diva sembari mendudukkan bokongnya di bangku sebelah Anya. Anya dan Diva memang duduk berdua, sementara Salma dan Alma duduk di belakang Anya, di tempat duduk mereka.
"Semalam gue nggak tidur."
"Begadang nonton drakor pasti," tebak Diva.
Anya sering begadang karena menonton drakor favoritnya, jadi tidak heran kalau Diva bisa menebaknya. Tapi kali ini Anya tidak begadang karena drakor. Anya tidak bisa tidur karena memikirkan apakah keputusannya untuk menerima perjodohan itu benar.
Anya menggelengkan kepala. "Bukan."
"Terus?" ucap mereka serempak.
"Gue mau dijodohkan." Mungkin dengan Anya memberi tahu ketiga sahabatnya, beban pikirannya akan sedikit berkurang.
Diva, Salma, dan Alma saling lirik satu sama lain. Apa katanya? Dijodohkan? Yang benar saja, ini kan bukan lagi zaman Siti Nurbaya!
"Serius?" tanya Diva yang masih tak percaya.
Anya hanya mengangguk.
"Jadi lo nggak tidur karena mikirin perjodohan itu?" tanya Salma.
Anya mengangguk lagi.
"Sama siapa?" tanya Alma. Anya mengangkat bahunya, tidak tahu. Memang benar, ia belum tahu siapa cowok yang dijodohkan dengannya.
Setelah itu, mereka terdiam karena suara nyaring bel berkumandang seantero sekolah. Murid-murid berhamburan masuk ke kelas untuk melaksanakan pelajaran, tapi beda lagi dengan Kenzo dan gengnya yang tidak masuk. Sudah dipastikan jika mereka tidak masuk berarti mereka bolos, sudah tidak aneh memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)
Teen Fiction⚠️17+ HIGHEST RANK# #03 gengster 12.05.21 #01 sma 06.07.21 #02 loveable 20.07.21 #01 gengster 10.07.21 #03 humor 17.07.21 #02 loveableredaksi 30.07.21 #31 perjodohan 30.07.21 #01 2021 31.07.21 #02 couplegloas 10.08.21 #01 gangster 29/10/21 #01 nikah...