=15=SIALAN! ANYA KECOLONGAN

26.9K 1.1K 50
                                    

"Lebih baik jadi orang frontal dan sok asik, dari pada jadi orang sok suci dan jaim-jaim manjah." _Diva Aquilla_


°°°
Suara alarm dari sebuah jam weker berbunyi nyaring di atas nakas, sebuah meja kecil di samping tempat tidur. Di ruangan yang masih remang-remang oleh sinar matahari pagi yang menembus tirai jendela, terlihat sepasang suami istri yang masih asyik berkutat di dunia mimpi. Alarm yang tak kunjung berhenti membuat Anya, seorang wanita muda dengan rambut hitam panjang, bangun dengan mata yang masih berat. Sembari mengucek matanya, ia melihat jam weker itu dan mematikannya.

Anya dan suaminya, Kenzo, sebenarnya tadi sudah bangun untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat Muslim. Sehabis salat subuh, rasa kantuk yang masih menempel membuat mereka kembali tidur. Anya menoleh ke samping, melihat Kenzo yang masih tertidur pulas. Wajah Kenzo tertutup oleh tangannya, dan sarung yang tadi dipakainya untuk salat masih melekat di tubuhnya.

"Subhanallah! Bilang saja dulu subhanallah, nanti siang juga bakal diubah jadi astaghfirullah!" gumam Anya dalam hati, mengingat kebiasaan Kenzo yang_ Ah, kalian pasti paham bagaimana kelakuan Kenzo.

Tanpa sadar, Anya tersenyum sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Perasaan aneh dan bahagia menyelimuti hatinya, tidak menyangka bahwa ia telah menemukan jodohnya secepat ini. Ia berharap bahwa Kenzo benar-benar jodohnya, karena Anya hanya ingin menikah sekali seumur hidup. Menjadi janda bukanlah sesuatu yang diinginkannya.

Anya mengambil ikat rambut yang ia taruh di atas nakas, lalu mencepol rambutnya dengan cepat. Hari ini, ia harus masuk sekolah setelah tiga hari izin. Selama di rumah, ia merasa bosan karena tidak ada kegiatan selain mengurus suaminya dan rumah mereka yang kecil namun nyaman.

Anya bangkit dari tempat tidur, mengambil handuk yang tergantung di bangku belajar, lalu bergegas ke kamar mandi. Kamar mandi itu terlihat mewah dan bersih, dengan ubin putih dan shower kecil di sudut ruangan. Tidak butuh waktu lama, Anya keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan ritual mandinya. Ia menggantungkan handuknya di gantungan pintu kamar mandi lalu berjalan ke meja rias.

Meja rias itu penuh dengan perlengkapan kecantikan yang tertata rapi. Anya hanya memoles wajahnya dengan bedak dan lip tint, lalu mengenakan bando kain berwarna biru tua yang menjadi favoritnya.

Anya melirik suaminya yang masih asyik berkutat dengan selimut tebalnya. Cuaca pagi ini sangat dingin, ditambah lagi dengan AC kamar yang menyala, membuat Kenzo membungkus dirinya dengan selimut hingga dada. Anya berjalan mendekat, berniat membangunkan Kenzo agar segera bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Zo, bangun," panggil Anya dengan lembut, berharap suaminya segera terbangun.

"Zo!" Anya sedikit menambah volume suaranya agar Kenzo cepat bangun. Tapi nihil, Kenzo tak kunjung bangun juga.

"Kenzo, bangun!" Anya menarik-narik selimut tebal yang dikenakan suaminya itu. Selimut berwarna putih itu melekat erat pada tubuh Kenzo, menutupi sebagian besar tubuhnya hingga dada. Namun, Kenzo malah menarik selimutnya kembali hingga menutupi dada, memperlihatkan sedikit wajahnya yang masih terlelap.

Anya menggeram. Rasa kesal mulai memenuhi dirinya. Ia pun naik ke atas kasur, sebuah tempat tidur dengan seprai putih bersih dan bantal-bantal empuk. Kasur itu terasa sangat nyaman di kakinya yang telanjang. Dengan semangat, Anya mulai meloncat-loncat di atas kasur, membuat tempat tidur bergoyang.

"Bangun nggak lo! Bangun nggak lo!" Anya terus mengecoh sembari terus menginjak-injak kasur empuknya. Lompatan-lompatannya semakin tinggi, membuat rambut yang semula ia cepol harus terlepas.

Kenzo yang merasa tidurnya terusik akhirnya membuka matanya. Matanya yang masih setengah terpejam menatap Anya yang sedang meloncat-loncat di atas kasur. Dengan wajah persis orang bangun tidur, rambutnya acak-acakan, dan matanya masih menyipit, Kenzo tersenyum jail. Tanpa diduga, dengan satu tarikan tangan yang kuat, Kenzo menarik pergelangan tangan Anya.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang