Woah sekarang hari jum'at 30, Juli, 2021, selamat internasional friendship day! Bagi yg punya sahabat gimana, di rayakan?
Kalo aku? Aku gak punya sahabat:( tapi aku punya kalian:)
•••
"Sorry, ya, Nya. Gue baru bisa__"
Tap
Tap
TapUcapan Lingga terpotong dengan suara langkah seseorang dari atas tangga. Membuat Lingga, Ocha dan Anya menoleh kearah tangga. Dan ternyata itu Kenzo dengan membawa Monica di gendongannya.
Kenzo menuruni tangga perlahan, berhati-hati karena menggendong bayi. Langkahnya pelan; dia tahu betapa berbahayanya jika terburu-buru—tangga licin, terpeleset, jatuh, terjungkal, nyungsep, dan bisa berakhir dengan tulang patah-patah, atau lebih buruk lagi, mati muda. Pikiran istri menikah lagi berkelebat di benaknya, "Amit-amit, jabang bayi! Jangan sampai itu terjadi," batinnya.
Setibanya di bawah, Kenzo melihat dua orang yang tak disangka-sangka. “Lo, Ling? Ngapain?” tanyanya dengan nada heran. “Ocha? Ngapain lo di sini, hah? Mau hancurin keluarga gue lo?” lanjutnya, kali ini dengan nada tajam.
Kenzo merasa muak melihat Ocha di rumahnya, pikirannya langsung curiga bahwa kedatangannya hanyalah untuk merusak rumah tangganya.
“Jangan su’uzon dulu lo!” sahut Lingga, mencoba meredakan ketegangan. “Gue ke sini cuma mau jelas__”
“Biar aku aja, Ling, yang jelasin,” potong Ocha tiba-tiba, membuat Kenzo dan Anya mengerutkan kening mereka, bingung.
Ocha menarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara. “Jadi gini, Zo. Gue mau minta maaf soal gue ngedeketin lo dulu. Sebenarnya... gue deketin lo cuma…” Ocha menggigit bibirnya, merasa suasana yang sangat canggung membuatnya gugup. Dia berhenti sejenak, mencari keberanian untuk melanjutkan.
“Gue cuma mau deketin Lingga, lewat lo, Zo,” Ocha akhirnya mengakui.
Kenzo semakin mengerutkan keningnya, rasa bingung masih menghiasi wajahnya. Dia ikut duduk di sebelah istrinya, dengan bayi yang masih tertidur pulas di gendongannya.
“Kenapa harus gue yang kena? Kenapa lo nggak langsung aja deketin si Lingganya?” tanya Kenzo, merasa tak habis pikir dengan jalan yang Ocha pilih.
Ada jalan yang lurus, kenapa harus berbelok? batin Kenzo. Memangnya ya, selain nggak tahu cara mengungkapkan perasaan, cewek juga nggak tahu cara pakai maps. Jadi salah jalur, kan, jadinya!
“Gue nggak berani, Zo. Gue terlalu naif buat deketin cowok yang gue suka. Gue cuma takut, pas gue ungkapin perasaan gue ke dia, dia langsung ngehindar dan pergi,” Ocha terdiam sejenak, mengatur napas sebelum melanjutkan.
“Jadi... untuk bisa selalu melihat Lingga, gue sengaja deketin lo. Karena lo satu-satunya cowok yang disegani anak-anak Tigerish. Termasuk Lingga. Lingga selalu deket sama lo, Zo. Jadi gue akan gampang deket sama Lingga lewat lo, tanpa harus ungkapin perasaan gue.”
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)
Teen Fiction⚠️17+ HIGHEST RANK# #03 gengster 12.05.21 #01 sma 06.07.21 #02 loveable 20.07.21 #01 gengster 10.07.21 #03 humor 17.07.21 #02 loveableredaksi 30.07.21 #31 perjodohan 30.07.21 #01 2021 31.07.21 #02 couplegloas 10.08.21 #01 gangster 29/10/21 #01 nikah...