•Happy Reading•
(Jangan lupa vote sebelum membaca)Kenzo melambaikan sebelah tangannya ketika beberapa kumpulan cewek menyapanya. Cengiran tengil Kenzo tertuju pada sekumpulan cewek tersebut yang langsung disambut pekikan histeris. Kenzo memainkan rambutnya ke belakang kemudian melayangkan ciuman jarak jauh.
"Gila, gila, gila! Punya gue pokoknya."
"Gue duluan, bangke!"
"Kyaaa!! Pokoknya gue yang dapat, njir!"
"Buat gue pokoknya, titik!"
Riuh mereka saling berebut meraih ciuman jarak jauh dari Kenzo yang entah melayang ke mana.
Sementara Anya yang sedang berada di depan kelasnya itu sedang menatap cewek-cewek yang sedang digoda Kenzo dan kawan-kawan. Anya menatap gadis-gadis itu dengan tatapan jijik. "Dasar ciwi-ciwi alay. Baru dicium jarak jauh aja udah kelojotan. Si Kenzo lagi tebar pesona banget, najis."
Sementara Diva, Salma, dan Alma yang sedang duduk di bangku depan kelas itu menatap Anya dengan heran. Kenapa Anya kelihatan marah? Terserah Kenzo dong mau godain cewek mana pun? Toh, Anya bukan siapa-siapa Kenzo kan? Mungkin itu yang saat ini ada di pikiran ketiga cewek tersebut.
"Lo cemburu, Nya?" tanya Diva mendongakkan kepalanya ke atas, di mana Anya yang lebih tinggi dari Diva yang sedang duduk sementara Anya bersandar di pintu kelas.
Anya melirik Diva. "Gue? Suka dia? Dih amit-amit," balas Anya sembari tangannya mengetok-ngetok pintu yang ada di hadapannya.
"Gengsi jangan dibesar-besarkan, Nya. Cemburu-cemburu aja," sahut Alma.
"Gue bilang amit-amit ya amit-amit!" kekeh Anya lalu masuk ke dalam kelas. Kesal juga dengan mereka semua.
"Alah, amit-amit nanti juga jadi imut-imut!" teriak Diva di depan kelas membuat seisi kelas menatap Diva heran, kenapa tiba-tiba Diva berteriak? pikir mereka yang tidak tahu persoalan Diva dan Anya.
Diva menggaruk belakang lehernya kala seisi kelas menatapnya heran.
"So-sorry guys. Gue udah ganggu gibah kalian."
•••
Sudah setengah jam pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Sedari tadi Bu Mia hanya mengoceh tidak jelas.
Anya dan Diva yang duduk bersebelahan di pojok tengah itu sudah mati gaya karena kelamaan duduk.
"Nya, kelama-lamaan pantat gue tepos nih," gerutu Diva. Pantatnya terasa panas akibat terus-menerus duduk.
"Dari dulu juga pantat lo mah udah tepos, Div," ucap Anya yang baru saja menguap karena rasa kantuk.
"Ya justru itu. Udah tahu tepos lama-lama duduk nambah tepos."
Lagi-lagi Anya menguap tapi beda sekarang Anya menguap dengan membuka mulutnya lebar-lebar. Diva yang ada di sampingnya tidak tanggung-tanggung menyumpal mulut Anya memakai kertas yang ia bulat-bulatkan.
"Ukhuk, bangsat lo, nyet!" umpat Anya tak terima.
"Pfftttt...." Mati-matian Diva menahan tawa agar tidak terdengar oleh guru laknat yang ada di depannya itu.
"Nguap lo, astaga Nya, kepala gue hampir masuk kalau gak disumpal," ucap Diva cekikikan.
"Sumpah, ngantuk banget gue, semalam gue tidur jam dua pagi."
"Ngapain aja lu, neng, tidur jam dua, abis ngebokep!" frontal Diva.
Tidak segan-segan Anya mentoyor kening Diva memakai bolpoin yang dipegangnya membuat Diva mengaduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)
Ficção Adolescente⚠️17+ HIGHEST RANK# #03 gengster 12.05.21 #01 sma 06.07.21 #02 loveable 20.07.21 #01 gengster 10.07.21 #03 humor 17.07.21 #02 loveableredaksi 30.07.21 #31 perjodohan 30.07.21 #01 2021 31.07.21 #02 couplegloas 10.08.21 #01 gangster 29/10/21 #01 nikah...