Cewek berambut sepinggang itu merebahkan tubuhnya di atas kasur, rasa lelahnya terbayar sudah saat tubuhnya menyentuh kasur king-size.
Anya baru saja pulang dari sekolah. Dari pagi sampai malam, ia full stay di sekolah membantu Bu Mia memasukkan nilai-nilai rapor milik siswa-siswi SMA Garuda. Diva juga sempat ikut dengan Anya, tapi setelah mengantar Anya pulang, ia langsung kembali ke rumahnya karena ada acara keluarga. Terpaksa malam ini Anya harus berani tidur sendirian.
"Fix! Lo harus berani malam ini, Nya," gumam Anya pada dirinya sendiri.
Anya membuka tasnya, lalu mengeluarkan benda pipih di dalamnya. Ia membuka aplikasi WhatsApp, mencari nama seseorang yang ingin ia chat. Ia rindu, benar-benar rindu dengan suaminya.
"Akangganteng!" Anya tersenyum saat membaca kontak suaminya. Sebenarnya, bukan Anya yang mengetik nama itu di kontak, melainkan suaminya sendiri yang memberi nama kontaknya dengan Akangganteng.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anya berpikir sejenak. "Alay banget, sih," ucap Anya, lalu menghapus pesan yang akan dikirimnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anya menggigit kukunya. "Kirim nggak ya? Kirim aja kali ya?" ucapnya sendirian. Ia terlalu gugup untuk mengungkapkan bahwa ia benar-benar rindu dengan suaminya. Tanpa berpikir panjang lagi, Anya menekan tombol pesawat pada layar.
Anya menggigit bibir bawahnya. Centang dua abu-abu muncul, itu berarti Kenzo sedang online. Tidak perlu menunggu lama, notifikasi dari Kenzo muncul, dan Anya segera membacanya.
Ginjal Anya kembang kempis saat membaca pesan dari suaminya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
