=21=BERTEMU MANTAN

16.8K 974 46
                                    

"Zo, bangun lo!" Anya membangunkan Kenzo dengan nada tidak sabar.

Kenzo mendengus pelan, "5 jam lagi, Nya."

"Bangun!" Anya menggoyangkan Kenzo dengan sedikit lebih keras kali ini.

"Zo—" Anya merasa kesal dan menghempaskan tangannya dari genggaman Kenzo. Dengan gerakan cepat, dia mengambil tas sekolahnya dan keluar dari kamar dengan langkah-langkah yang menghentak.

Niatnya sebenarnya ingin minta anter ke sekolah, tapi Kenzo tidak kunjung bangun dari tidurnya. Biasanya mereka berangkat bersama setiap hari, tetapi sejak Kenzo mendapat skor buruk tiga hari lalu, mereka terpaksa tidak bisa berangkat bersama lagi. Anya merasa kesal karena sekarang dia harus naik angkutan umum sendiri.

°°°

Anya turun dari angkot dengan langkah hati-hati, menghindari genangan air di tepi trotoar yang remang-remang. Dia mengeluarkan uang lima ribu dari dompetnya, terlihat sedikit kesulitan untuk menemukan koin yang tepat. Setelah menyerahkan uang pada supir angkot yang duduk di depan, Anya melangkah maju menuju gerbang sekolah dengan tas sekolahnya yang sedang tergantung di pundaknya.

Namun, sebelum ia bisa mencapai gerbang, sebuah panggilan keras memecah keheningan pagi. "ANYA!"

Anya terkejut dan segera berbalik, alisnya yang kalem terangkat dengan ekspresi heran. Matanya mencari-cari sumber suara, dan ketika dia melihat Diva yang menggenggam erat tali tasnya, raut wajahnya menjadi tenang.

"Tumben naik angkot? Gak di anter sama suami lo?" bisik Diva, mencoba menyelundupkan pertanyaan dengan wajah cemas.

"Gak," jawab Anya singkat, dengan nada yang tak terlalu antusias.

Mood Anya hilang karena Kenzo tidak mengantarnya dan malah tinggal di rumah.

Anya mengangkat alisnya. "Si Yellow gak lo bawa, tumben?"

"Nggak, tadi gue di anter Aksa," kata Diva dengan terbata-bata, ekspresinya berubah menjadi kaget tiba-tiba.

"Wait, lo di anter Aksa?" tanya Anya, menunjukkan bahwa ia mulai curiga.

"Ah, itu, em, anu..." gugup Diva.

"Aksa gak mungkin jemput lo kalo gak ada—jangan bilang lo pacaran sama Aksa?" tebak Anya dengan nada yang tajam, matanya menatap tajam Diva.

Diva mengulum bibirnya, mencoba untuk menahan rasa panik. "Oke, gue jelasin, tapi sambil jalan ya?" ucap Diva dengan sedikit gemetar.

Mereka melangkah menuju gerbang sekolah sambil Diva menjelaskan dengan terburu-buru hubungannya dengan Aksa.

Anya dan Diva akhirnya sampai di depan kelas mereka. "Gak nyangka, Anjrot! Si Aksa suka cewek ber-bar kaya lo," kata Anya dengan nada yang sedikit menyindir.

"Bar-bar gini juga gue itu bodygoals," kata Diva dengan sedikit kebanggaan, ingin membuktikan bahwa dia memang pantas untuk Aksa.

"Gak kaya lo, pendek, ramping kek lidi," lanjut Diva dengan nada yang mengejek, mencoba menyinggung perasaan Anya.

Anya mengeram kesal. "Lo hina gue?"

"Dikit, tapi itu faktanya," jawab Diva dengan santai sambil memasuki kelas.

"Dikit tapi nyelekit. Sialan, Diva!" gerutu Anya dengan frustrasi, memasuki kelas dengan langkah yang mantap dan cepat.

"DIVA SIALAN, SINI LO!" teriak Anya kesal dari belakang, membuat semua orang di sekitar mereka menoleh.

°°°

Kenzo duduk dengan gagah di atas motor Vespa barunya yang ia dapatkan dari sebuah lotre yang diadakan kemarin. Kejadian itu agak aneh, sebab motor Vespa tersebut didapatkan Kenzo hanya dari kemasan minuman yang ia beli; di balik tutup botolnya terdapat kode hadiah. Iseng-iseng, Kenzo memasukkan kode tersebut melalui telepon yang tertera di botol, dan hasilnya, motor Vespa itu tiba di depan rumahnya tanpa harus membelinya terlebih dahulu.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang