EXTRA PART

15.3K 627 46
                                    


ABSEN KOTA

MALMING NIH GENGS

Jomblo belike:Gak peduli! Ngamar lebih wenak!

•••

“MAMA... OM GEON SAMA OM GEO, NAKAL!” pekik Monica terdengar dari kamar, membuat Anya kewalahan yang sedang mengurus Fadlan dan Fadli yang terus berebut mainan.

Fadlan yang terus mencakar wajah Fadli membuat Anya cepat-cepat memberi jarak antara mereka berdua.

Setelah Monica berumur sepuluh tahun, Anya sedang mengandung anak kembar, yaitu Fadlan Almushaf Alarix dan Fadli Almushafar Alarix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Monica berumur sepuluh tahun, Anya sedang mengandung anak kembar, yaitu Fadlan Almushaf Alarix dan Fadli Almushafar Alarix. Kini, mereka sudah tumbuh menjadi balita yang aktif, sering membuat kerecokan saat Anya sedang memasak atau beres-beres rumah. Mainan yang berserakan di setiap sudut ruangan membuatnya kewalahan harus membersihkannya lagi dan lagi.

“MAMA, PONSEL IMON DIAMBIL!”

Anya menghela napas panjang lalu mengangkat Fadlan dan Fadli ke pangkuannya, menggendong keduanya sekaligus tanpa merasa keberatan sedikit pun. Wonder mom memang beda.

“MAMA!” Monica terus memanggil Anya.

Sementara itu, pelaku yang mengambil ponsel milik Monica hanya menatapnya datar.

“Imon itu masih bocil, nggak baik main hape!” tegur Geon, yang langsung disetujui oleh Geo. “Heum, jangan, Mon. Bahaya!” timpal Geo memperingatkan.

“Kan nggak ada yang belain Imon!” Monica menggembungkan pipinya kesal. Tak lama kemudian, ia berteriak lagi, memanggil Anya, “MAMA!”

“Iya, Mon, iya. Apa?” tanya Anya saat tiba di tengah rumah. Anya langsung mendudukkan kedua anak kembarnya itu di karpet berbulu.

“Om Geon ambil ponsel Imon,” adu Monica sambil menunjuk ponsel yang ada di tangan Geon.

“Itu kan ponsel Mama! Kok bisa sama kamu, Mon?” tanya Anya kaget. Pasalnya, ponsel itu ia taruh di atas meja kamarnya, dan sekarang bisa ada di tangan Monica.

Geon menyerahkan ponselnya kepada Anya. “Imon, jangan dikasih ponsel dulu, Kak. Bahaya buat kesehatan matanya,” ujar Geon.

Anya mengambil ponselnya. “Kakak nggak ngasih, Imon, ponsel, Yon. Emang anaknya aja yang bandel.”

Anya membalikkan badannya saat suara tangis kedua anak kembarnya terdengar nyaring di telinganya. Mata Anya, Geon, dan Geo membulat sempurna. Dengan cepat, Anya menghampiri ketiga anaknya.

“Monica! Kamu apa-apaan sih? Lihat!” Anya mengusap wajah Fadlan dan Fadli yang penuh dengan coretan spidol hitam. Entah dari mana anak bandel itu mendapatkannya. “Wajah adik kamu jadi kotor, Mon! Kalau mau marah, jangan lampiaskan amarahnya sama orang yang nggak punya salah!” marah Anya. Monica hanya menundukkan kepalanya.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang