=26=KETANGKAP EMPAT KAMPRET

21.6K 895 38
                                    

SIAPKAN PERALATAN & BAHAN! MALAM INI KITA NGEPET!!

---

Tak disangka-sangka, niat busuk Kenzo meneliti setiap inci wajah Anya ternyata memiliki maksud terselubung. Dengan gerakan cepat dan tiba-tiba, Kenzo menyosor bibir Anya yang sedang berbicara, membuat kata-kata yang hendak diucapkannya terhenti seketika. Anya membeku di tempat, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Matanya yang bulat dan lebar bertemu dengan tatapan tajam mata hitam Kenzo. Jantungnya berdegup kencang, seperti hendak meledak dari dalam dadanya. Dia bingung dengan perasaan yang bercampur aduk-antara terkejut, bingung, dan entah sedikit tergoda.

Bibir Kenzo terasa kenyal dan lembut saat menekan bibir Anya. Awalnya, Anya merasa kaget dan ingin menjauh, namun sentuhan lembut itu membuatnya perlahan-lahan menutup mata, larut dalam ciuman tersebut. Ciuman yang awalnya lembut berubah menjadi lebih menuntut, membuat Anya terhanyut dalam arus perasaan yang tidak bisa ia kendalikan.

Kedua tangan Anya terangkat dengan sendirinya, menggantung di leher Kenzo. Tubuhnya merapat, mencoba merasakan setiap detik yang berlalu. Keintiman itu semakin memuncak, seolah dunia di sekeliling mereka menghilang. Namun, saat suasana semakin memanas, suara bel rumah tiba-tiba berbunyi, memecah keheningan dan membangunkan mereka dari momen yang penuh gairah tersebut.

Tingtong.

"Kenzo... Aa Kenzo, main yuk! Kita main masak-masakan. Saling lempar pisau biar romantis!"

Suara ceria seorang terdengar dari teras rumah. Anya yang tengah terlibat dalam ciuman panas dengan Kenzo, tersentak saat mendengar bel rumahnya berbunyi. Namun, Kenzo tidak memberikan kesempatan bagi Anya untuk bereaksi. Dia terus memagut bibir ranum Anya, seakan tidak ingin melepaskannya.

"Teteh Anya, mau main gak? Main yuk, kita main bepe-bepean! Biar aku yang perkosa barbie-nya, biar cepat bunting!" teriak seorang anak laki-laki yang tampak tak tahu malu dari luar rumah.

Aksa yang berada di samping anak itu, yang ternyata Aril, langsung mengeplak kepala bagian belakang Aril. "Lo pikir barbie manusia mau lo buntingin?"

"Eling, Ril, eling!" sahut Noah, yang berdiri di sebelah mereka, menambah kekacauan suasana.

"Lagian kagak ada yang keluar-keluar, kurang asem nih si Kenzo," kesal Aril, jelas tidak sabar.

"Dobrak aja pintunya!" saran seorang cewek yang berada di samping Aksa, siapa lagi kalau bukan Diva.

Aril menjentikkan jarinya, tanda ia setuju dengan ide itu. "Good idea," katanya dengan senyum lebar.

Aril segera memegangi knop pintu rumah Kenzo, berancang-ancang akan mendobraknya. Dalam hitungan ketiga, ia berniat untuk menerobos masuk.

"Satu!" hitung mereka serempak.

"Dua!"

"TING__"

Namun baru saja Aril menyenggol pintu, pintu tersebut sudah terbuka. Ternyata pintu itu tidak dikunci oleh pemilik rumah.

"Yeh, gue kira dikunci. Kalau gini mah ngapain repot-repot tadi," dumel Aril, merasa sia-sia telah mempersiapkan diri untuk mendobrak pintu. Dia merasa lucu dan jengkel, sudah susah-susah mengeluarkan tenaga dalam, tapi pas mau didobrak, baru disenggol saja pintu sudah terbuka.

"Kalau bisa yang sulit, ngapain pilih yang mudah," ejek Diva yang langsung masuk ke dalam rumah tanpa permisi terlebih dahulu. Sungguh ironis, mengingat dia sendiri yang memberi saran untuk mendobrak pintu.

Kurang ajar!

"INNALILLAHI, GUE KAGA LIAT GUE BAWA KRESEK!"

Sontak adegan panas mereka seketika buyar saat teriakan seseorang menggema di telinga tajam mereka. Anya menelan ludahnya kasar saat matanya bertemu dengan mata seseorang yang terlihat syok berat karena melihat apa yang terjadi di dalam rumah.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang