=06=PILIHAN

18.8K 1.3K 39
                                    


•Happy Reading•
(Vote sebelum membaca)

"Gimana, Zo? Pilihan kamu?" tanya Kenan pada putra sulungnya yang sedang asyik memutar-mutar remote televisi.

"Pilihan apa?" tanya Kenzo. Ia masih tidak paham dengan pertanyaan Papanya, membuat Kenan yang sedang membaca koran di ruang tamu itu ikut duduk di sebelah Kenzo.

"Itu, kamu pilih nikah apa masuk pesantren? Papa saranin sih nikah aja, daripada masuk pesantren." Kenan meletakkan korannya di atas meja. "Iya sih masuk pesantren bisa buat nambah-nambah ilmu agama, tapi Papa gak yakin kamu bakal paham dengan apa yang diajarkan Ustaz, yang ada kamu bikin rusuh terus di pesantren."

Kenzo mengembuskan napasnya, menaruh remote TV itu di meja, lalu menatap sang Ayah dengan datar.

"Kenzo pilih yang pasti-pasti aja. Kenzo gak mau pilih pesantren." Setelah mengatakan itu, Kenzo langsung pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua dengan malas.

Kenzo terlalu capek memikirkan perseteruan itu. Daripada stres, lebih baik ia cepat-cepat memilih saja.

"Yess, bentar lagi punya cucu!" heboh Kenan.

"Kenapa sih, Yah? Senang banget kayaknya," heran Mila pada Kenan yang tiba-tiba meloncat ke atas sofa. Gila aja, udah bangkotan tapi kelakuan masih kayak bocil.

Kenan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu turun dari sofa. "Si Kenzo, Ma..." Kenan menggantung ucapannya, membuat Mila semakin penasaran. Ada apa dengan anak sulungnya itu?

"Kenapa?" tanya Mila sembari menaruh secangkir kopi hitam di meja, lalu ikut duduk di sebelah suaminya.

"Kenzo nerima perjodohannya, Ma!" girang Kenan.

Sontak mata Mila membulat sempurna. "WHAT? Kenzo..." Kenan langsung menganggukkan kepalanya sebelum istrinya itu melanjutkan ucapannya.

Mila langsung menyeret tangan suaminya untuk diajak berdiri, lalu loncat-loncat layaknya anak kecil yang baru saja diberi mainan oleh papanya.

Seorang anak kecil yang menuruni anak tangga dengan satu tangan memegang pembatas tangga dan tangan satunya memegang robotan itu menatap orang tuanya heran, seakan bertanya kenapa dengan orang tuanya? Dia Geo, anak dari sepasang suami istri yang sedang joget-joget tak jelas di ruang tamu. Geo mengerutkan keningnya saat melihat kedua orang tuanya sedang meloncat-loncat seperti anak kecil.

"Ma, Pa, kalian kenapa?" tanya Geo saat sudah di belakang punggung Kenan.

Kenan dan Mila memberhentikan aksi loncat-loncatnya itu saat mendengar suara Geo. Mila menolehkan kepalanya agar bisa melihat wajah Geo yang terhalang oleh tubuh Kenan, sementara Kenan langsung membalikkan badannya menghadap Geo.

"Eh, anak Papa, sini-sini." Kenan merentangkan tangannya agar Geo bisa memeluknya. Geo pun melangkahkan kakinya untuk sampai ke pelukan sang Ayah.

Kenan duduk kembali dengan Geo di pangkuannya. Mila ikut duduk di samping Kenan.

Geo mendongakkan kepalanya pada Kenan. "Papa sama Mama tadi kenapa?" tanya Geo polos.

"Gapapa," balas Kenan sembari mengacak-acak rambut Geo gemas.

Geo memanyunkan bibirnya. "Boleh gak sih mulai detik ini Geo benci kata gapapa!" marah Geo tiba-tiba, lalu ia turun dari pangkuan Kenan. Geo tidak ingin berdekatan lagi dengan papanya itu, Geo marah. Ia malah berpindah posisi menjadi duduk di sofa single.

Mila dan Kenan saling pandang, seakan-akan bertanya, Geo kenapa?

Kenan dan Mila sama-sama mengangkat bahunya tidak tahu, lalu mereka kembali menatap putra bungsunya.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang