=59=BERPISAH

12.5K 670 48
                                    

Yang komen next tapi gak komen setiap paragraf, tega juga😭


•••


Seperti yang diinformasikan di grup angkatan 10, hari ini adalah hari pengambilan rapor kelas X, XI, dan XII. Kenzo dan Anya sudah memberi tahu orang tua masing-masing untuk pengambilan rapor mereka.

Pasangan suami istri ini sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, bukan untuk mengambil rapor, tapi hanya untuk bermain-main di sana. Mereka juga akan berpamitan, mungkin untuk terakhir kalinya bertemu dengan teman-teman.

Seperti saat ini, Kenzo, yang mengenakan kemeja putih polos dengan balutan kemeja hitam polos, sedang menyisir rambutnya dengan tangannya. Sementara itu, Anya sedang berusaha mengikat tali dress-nya di belakang.

Kenzo, yang sedang menyisir rambut di depan cermin, berdecak melihat istrinya yang dari tadi belum juga berhasil mengikat talinya. Ia berjalan mendekati Anya, tanpa meminta izin, lalu langsung mengambil alih tali dress tersebut dan mengikatkannya untuk Anya.

"Lain kali kalau butuh bantuan, bilang," ucap Kenzo setelah selesai mengikatkan tali dress-nya Anya.

Kenzo melingkarkan lengannya di pinggang Anya, sementara tangannya yang lain mengusap-usap perut Anya. "Gimana keadaan, baby M?" tanya Kenzo sambil menaruh dagunya di pundak istrinya.

"Anaknya aja yang ditanya? Mamanya nggak?" sindir Anya sambil membalikkan badan menghadap Kenzo.

Kenzo tersenyum lalu mengusap lembut pipi Anya. "Benar ya kata orang-orang, kalau istrinya sedang hamil, pasti auranya lebih cantik daripada saat tidak hamil."

Anya mencolek hidung Kenzo dengan gemas. "Mitos," balasnya.

"Kata siapa mitos? Memang kenyataannya begitu," Kenzo bersikukuh.

Anya mengabaikan ucapan suaminya. Ia melangkah menuju meja rias, lalu mengambil tas selempangnya yang terletak di atas meja.

"Ciee, blushing," goda Kenzo.

Anya, yang tadi sedang mengenakan tas selempangnya, langsung terhenti mendengar godaan suaminya. Ia mengulum bibirnya, lalu berkata, "Ih, apaan sih. udah, ayo!" ajak Anya sambil melangkah keluar.

•••

"Aaaa... gila! Berkat si Kenzo, sekolah kita jadi terkenal!" teriak salah satu siswa di koridor.

"Yoi, nggak tuh, sampai masuk berita Korea lagi!" balas temannya dengan semangat.

"Lah, emang iya?"

"Gue sengaja cari tahu di Google, ternyata benar ada beritanya, gengs!"

"Wah, daebak!" Suara heboh dari seberang koridor hingga ujung koridor sekolah yang penuh dengan siswa-siswi SMA Garuda itu membuat Anya risih mendengarnya.

Anya merasa tidak nyaman. Kenapa hanya Kenzo yang dipuji? Padahal tim basket lainnya juga berperan, bukan? Ini tidak adil.

Kenzo, yang sedang berjalan sambil menggandeng tangan Anya, langsung melepaskan genggamannya dan beralih merangkul pundak Anya. "Nggak usah cemburu," katanya.

"Dih, siapa juga yang cemburu," elak Anya, meski dalam hatinya terasa seperti ada api yang membakar.

"Kenzo, Anya!" teriak seseorang dari arah tangga menuju kelas atas. Kenzo, yang akan terus berjalan lurus, langsung terhenti dan mendongakkan kepalanya ke arah tangga. Di sana terlihat delapan teman mereka yang sedang duduk santai di tangga: Aksa, Diva, Aril, Dinda, Noah, Denish, Moza, dan Panca.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang