=36=LENGSER SIKETUA TIGERISHCREWS

12.4K 704 24
                                    

"Kenzo itu termasuk ke golongan (Motorola) : muka oon, tampang oon, rusak otaknya lempar aja! "Anya grenalda mendadak durhaka pada suami.

°°°

Siswi SMA Garuda bersorak riuh di tengah lapangan yang dikelilingi pepohonan rindang. Bukan ajang perlombaan atau pun pertandingan, melainkan hanya olahraga biasa. Ya, kelas XII IPS 4 dan XII IPS 5 sedang melakukan senam di pagi hari. Pada hari Kamis ini, kelas XII IPS 4 dan XII IPS 5 mendapat giliran pelajaran Penjaskes. Matahari belum terlalu terik, namun cukup memberikan kehangatan pagi yang nyaman.

Pak Nurdin, selaku guru Penjaskes, sedang ke kamar mandi, dan para muridnya ditugaskan untuk pemanasan terlebih dahulu. Suasana lapangan dipenuhi dengan keceriaan dan tawa.

Sorak riuh dari siswi IPS 4 dan IPS 5 membuat suasana lapangan seperti sedang ada demo, padahal hanya pemandangan biasa saja. Di tengah lapangan, lima cowok-Kenzo, Aril, Noah, Lingga, dan Denish-sedang bergoyang dengan semangat mengikuti alunan musik yang disetel dari ponsel Aril. Ponsel itu diletakkan di kursi dekat sound system yang diatur cukup keras sehingga musik DJ terdengar di seluruh lapangan.

Kelima cowok itu bersenam aerobik dengan alunan musik DJ yang ritmis. Gerakan mereka tak selalu sinkron, namun semangat dan keceriaan mereka menular. Meskipun tidak nyambung dengan suasana senam, mereka tetap mengoyang-goyangkan pinggul mereka ke sana kemari, sangat-sangat centil, membuat beberapa teman mereka tertawa geli.

Sementara itu, di bawah gawang sepak bola yang terletak di pinggir lapangan, dua cewek-Anya dan Diva-sedang berteduh dari sinar matahari yang mulai meninggi. Mereka duduk di atas rerumputan, memperhatikan kelima cowok itu dengan tatapan jijik, seakan makhluk yang ada di depan mereka adalah hewan paling menjijikkan di muka bumi.

"Ril, ganti musiknya jadi dangdut biar heboh!" teriak Lingga, yang mendapat acungan jempol dari Aril.

Aril langsung berjalan ke arah ponselnya yang ia taruh di kursi dekat sound system. Kursi itu ia bawa dari dalam kelas X IPA 1, yang menurutnya paling dekat dengan lapangan, jadi lebih mudah untuk mengambilnya dan mengembalikannya nanti. Ia men-scroll lagu-lagu di ponselnya dengan cepat. Setelah menemukan lagu dangdut yang pas, ia segera kembali ke tengah lapangan, dengan wajah penuh antusiasme.

Sementara itu, suasana di lapangan semakin riuh dengan canda tawa para siswa. Kenzo, Noah, dan Denish tetap bergoyang-goyang mengikuti irama musik DJ yang masih mengalun, menunggu Aril kembali dengan musik dangdut yang dijanjikan. Anya dan Diva saling melirik, menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis melihat kelakuan teman-teman mereka.

Ketika Aril kembali ke tengah lapangan dan memutar lagu dangdut, tawa dan sorak semakin keras. Musik dangdut yang ceria mengalun, membuat semua orang-baik cowok maupun cewek-mulai bergoyang lebih heboh. Lingga yang paling bersemangat, menggoyangkan pinggulnya dengan penuh energi, diikuti oleh yang lain. Lantai lapangan seperti berubah menjadi panggung hiburan dadakan, dengan para siswa sebagai bintangnya.

Pak Nurdin kembali dari kamar mandi, menyaksikan murid-muridnya bersenam dengan penuh semangat. Ia tersenyum melihat keceriaan mereka, membiarkan mereka menikmati momen pagi yang menyenangkan sebelum akhirnya memulai pelajaran senam yang sesungguhnya.
Aril mengangkat tangannya dengan tiga jari diacungkan. "SATU DUA TIGA!" serunya dengan suara lantang.

"SEPERTI MATI LAMPU YA SAYANG, SEPERTI MATI LAMPU..." Kenzo, Aril, Noah, Lingga, dan Denish menyanyikan lirik lagu dangdut itu dengan semangat, suara mereka menggelegar di lapangan. Tidak hanya mereka, anak laki-laki lain juga ikut berjoget bersama, mengikuti irama musik yang ceria. Suara mereka bergema, menambah keceriaan pagi itu.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang