=28=RIBUT BERUJUNG LAWAKAN

16.2K 892 26
                                    


Di dalam markas Tigerishcrews, suasana dapur tampak kacau dengan kehadiran dua orang pria yang sedang terlibat dalam aktivitas memasak. Aril, dengan ekspresi wajah penuh emosi, berdiri di depan kompor dengan centong dapur yang dijadikannya sebagai mikrofon. Suaranya menggema di ruangan, penuh dengan teriakan penuh gairah, "PERNAH SAKIT TAPI TAK PERNAH SESAKIT INI!" Dia melanjutkan dengan semakin keras, "KARNA PERNAH CINTA! TAPI TAK PERNAH SEDALAM INI!"

Di samping Aril, Kenzo berdiri dengan tenang namun terlihat kesal. Ia memakai apron dapur dan tampak berfokus pada tugasnya, menyajikan mi instan ke dalam mangkuk. Mendengar teriakan Aril yang semakin intens, Kenzo dengan cepat mengambil lap dapur dan menyumpal mulut Aril untuk menghentikan suara bising tersebut.

Aril, yang merasa tidak nyaman dengan lap di mulutnya, berusaha melepaskannya dengan kasar. Setelah akhirnya lap itu berhasil dikeluarkan, dia menendangnya ke samping dengan jengkel. "Ukhuk... ukhuk... hoekk, hok. Bangsat, lapnya kotor, jirr!" ucap Aril dengan nada marah, mulutnya masih terasa tidak nyaman. Meskipun hanya angin yang keluar dari mulutnya, Aril tampak seperti sedang muntah-muntah.

Kenzo menggelengkan kepala dengan frustrasi, sambil melanjutkan pekerjaannya menyiapkan mi instan di mangkuk. "Sakit hati sih sakit hati, tapi jangan kayak orang kesurupan gitu, jing!" ucap Kenzo dengan nada yang penuh ketidakpuasan, menekankan betapa berlebihan Aril dalam merespons perpisahan.

Aril, yang kini tampak lesu dan kalah, menunduk dan mulai mengaduk air putih di gelasnya dengan jari telunjuknya. "Hoekk... lo gak tau gimana diputusin cewek gue yang ke-12," kata Aril dengan nada putus asa, seolah-olah beban emosional itu terlalu berat untuk ditanggungnya. "Dia cewek gue yang paling gue sayang."

Kenzo mengangkat alisnya dan menoleh ke arah Aril, lalu bertanya dengan nada sarkastik, "Baru sayang kan? Belum cinta?"

"Lagian lo kan masih ada 15 cewek lagi, Aril," tambah Kenzo sambil menuangkan mi ke dalam mangkuk, seolah-olah mencoba memberikan perspektif yang lebih luas pada Aril tentang situasinya.

Aril menatap Kenzo dengan tidak suka. "Lo nggak akan ngerti," ujarnya sambil meminum air dari gelas yang sebelumnya dia kocek-kocek dengan jari telunjuknya sendiri.

Kenzo menatap Aril dengan jijik, seakan ingin berkata, lo gila, Ril! Namun, kata-kata itu tidak keluar dari mulutnya. Kenzo hanya bergidik ngeri dan berkata, "Iwhhhh."

"Udahlah, nggak usah gila gara-gara diputusin cewek," lanjut Kenzo, masih menatap Aril dengan jijik.

Kenzo merasa ngeri dengan tindakan Aril meminum minuman bekas celupan tangannya sendiri. Ia membayangkan betapa menjijikkannya jika itu adalah bekas cebok, dan tidak bisa membayangkan situasinya.

"Lo nggak ngerti, Zo. Seberapa sayangnya gue sama cewek itu," ucap Aril dengan nada tidak mau kalah.

Kenzo, yang sudah lelah dengan tingkah laku sahabatnya, mentoyor kepala Aril. "Gunain otot lu buat memikat cewek lagi, nggak usah mikirin cewek yang udah jadi mantan lo!" ujar Kenzo lalu berlalu meninggalkan Aril dan mi yang berada di atas meja.

"Hareudang, ih," ucap Aril, masih setia berdiri di dapur. Ia membuka satu per satu kancing seragam sekolahnya, lalu setelah terbuka semua, langsung mengambil mangkuk berisi mi dan melangkahkan kakinya menyusul Kenzo.

•••

GEDEBRUK

BRUG

DEPAK

DEPOK

MEONG

Arrr...rrr

Kenzo sedang menyeruput mie panasnya di dalam markas. Suara mie yang diseruputnya terdengar jelas di dalam keheningan. Tiba-tiba, ia mendengar suara benda jatuh dari luar markas, membuatnya berhenti sejenak. "Siapa di luar?" tanya Kenzo dengan susah payah, karena mie yang masih menggantung di mulutnya membuat kata-katanya terdengar agak kacau.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang