Bab 18 || Pacaran

65 8 5
                                    

Halo semua! Sudah lama nggak bertemu 🎉gimana, nih ada yang kangen nggak sama aku?🤭 semoga kalian sehat-sehat selalu, ya🥰Oh, iya maaf karena nggak pernah uptade lagi. Namun, kali ini aku bakal fokus ke cerita ini sampai tamat, yey🥳🥳🥳senang nggak, tuh?🤭

Karena semua pekerjaan aku Alhamdulillah sudah mulai ringan jadi aku bakal uptade setiap hari, tapi di hari Ahad aku tidak bisa soalnya aku latihan. Kalau latihannya selesai aku bakal uptade setiap hari yey🥳🥳🥳

So, tetap kawal Dua Tuan Putri sampai tamat kalau bisa sampai naik cetak🤭😍 jangan lupa juga vote+coment biar akunya semangat nulis😉

SELAMAT KANGEN-KANGENAN SAMA NARA, FIYA, AZLAN, DAN DAFA💖

WARNING 🚨TYPO BERTEBARAN!

WARNING 🚨TYPO BERTEBARAN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Terdengar desas-desus yang begitu menghebohkan seluruh kawasan SMA 712. Bagiamana tidak? Seorang Dinara alias Afiya resmi berpacaran dengan Azlan. Sosok cowok yang begitu playboy berpacaran satu Minggu, lalu putus begitu pun seterusnya.

Namun, kasus ini berbeda. Azlan sudah tobat karena ditaklukan oleh seorang Dinara yang merupakan sahabat kecil cowok itu. Pada akhirnya cowok itu, jatuh ke dalam pesona Dinara. Sayang sekali karena Azlan tidak mengetahui jika Dinara yang bersamanya bukanlah yang asli melainkan palsu, Afiya.

Di sepanjang koridor utama tak henti-hentinya para murid lebih tepatnya murid perempuan membicarakan hal tentang kedua pasangan baru itu. Pasangan yang masih hangat-hangatnya menjadi topik pembicaraan di pagi hari.

Banyak yang beranggapan bahwa mereka berdua dari dulu memang saling menyukai satu sama lain, tetapi karena gengsian mereka tak pernah jadian. Meski begitu mereka berdua sangat dekat ibaratnya sahabat rasa pacar. Bisa dibilang jika keduanya dari dulu terjebak yang namanya friendzone.

Dari arah kanan koridor terdapat Afiya bersama dengan Azlan. Keduanya begitu sangat mesra dengan Afiya yang memegang lengan Azlan sangat erat seolah takut kehilangan cowok itu.

Terlihat keduanya sedang bercengkrama dengan begitu hangat. Baik Afiya dan Azlan sama-sama memancarkan sebuah kebahagiaan. Kemarin malam, mereka baru saja resmi berpacaran. Jika saja Azlan masih mempertahankan rasa gengsinya mungkin mereka masih belum memiliki status tersebut.

Cowok itu sangat takut jika gadis di sebelahnya direbut oleh seseorang. Maka dari itu ia bergerak dengan cepat.

"Dari dulu mereka nggak ada kerjaan selain ngomongin orang!" Afiya, gadis itu terlihat kesal dengan murid-murid yang tak henti-hentinya membicarakannya.

Dari arah parkiran sampai memasuki koridor utama para murid tak henti-hentinya mengoceh dengan pembahasan tentang dirinya dan Azlan. Bukan itu saja terkadang murid-murid memandang ke arahnya apalagi para cewek yang sepertinya siap menerkamnya karena sudah mengambil salah satu mostwanted mereka.

Dua Tuan Putri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang