Bab 20 || Kelompok Meresahkan

50 8 3
                                    

Jangan lupa vote dan coment 😚saran dan kritik juga diperlukan 🎉

Tetap semangat puasanya🖤beribadah banyak-banyak di bulan suci ini, bulan penuh berkah 🎉semoga dapat mengampuni dosa-dosa kita yang lalu😉

Karena kemarin nggak sempat uptade soalnya nulisnya kemalaman ditambah pusing tiba-tiba melanda jadi, aku double uptade aja🥳🥳🥳 sebagai permintaan maaf 😌

Karena kemarin nggak sempat uptade soalnya nulisnya kemalaman ditambah pusing tiba-tiba melanda jadi, aku double uptade aja🥳🥳🥳 sebagai permintaan maaf 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari Afiya (Dinara)

Salam dari Afiya (Dinara)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Hentikan!"

Suara teriakkan itu, tentu saja membuat semua pasang mata mengarah ke sosok cowok yang gagah berdiri seolah ia adalah pahlawan.

"Kalian semua nggak malu? Kelakuan lo pada kayak sampah!"

Rian, cowok itu adalah dia. Si ketua OSIS yang ramah dan juga kapten sepak takraw begitu dipuji oleh kaum hawa. Sudah lama sekali cowok itu tidak pernah muncul di manapun termasuk di SMA 712.

Kalian pasti bertanya-tanya. Mengapa Rian tidak pernah muncul lagi? Ke mana perginya cowok itu? Apakah cowok itu, tidak berperan penting dalam kisah ini?

Justru cowok itu akan menjadi saksi perjalanan kisah ini sampai akhir. Hanya saja cowok itu tidak pernah muncul lagi karena sang Mama mengalami penyakit yang serius sampai-sampai harus di bawa ke Amerika untuk pengobatan lebih lengkap sehingga mengharuskan cowok itu untuk ikut.

Semuanya hanya terdiam. Ternyata jika sang ketua OSIS mereka sedang marah menyeramkan juga. Sebagian besar dari mereka masih tidak percaya bahwa Rian sudah kembali setelah menghilang tanpa kabar. Akhirnya stok cogan kembali bertambah.

"Bubar!" teriak Rian sekali lagi sehingga membuat semuanya sontak saja membubarkan diri hanya tersisa Dinara dan geng Bullies.

Perlahan Rian memusatkan perhatiannya terhadap keempat cewek yang sedang terdiam. Salah satu dari mereka adalah seseorang yang begitu ia sukai. Entah mengapa ini semua bisa terjadi. Sepertinya sudah banyak kejadian yang ia lewatkan.

Dua Tuan Putri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang