Remaja-Fantasi
Dinara dan Afiya adalah dua gadis yang sudah bersahabat sejak kecil. Dinara yang merupakan gadis cantik dan mempunyai tubuh ideal membuat ia diberi gelar sebagai mostwanted girls. Namun, berbeda dengan Afiya yang bertubuh gemuk dan je...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Hari Kamis sudah tiba. Hari di mana perwakilan murid SMA 712 akan segera berangkat ke Bandung untuk persiapan mengikuti lomba OSN atau kepanjangan dari olimpiade sains Nasional.
Olimpiade sains Nasional adalah olimpiade ilmu pengetahuan yang yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. OSN merupakan kompetisi resmi yang menjadi ajang tahunan Dinas Pendidikan.
OSN jenjang SMA ini dibagi menjadi 9 mata pelajaran yaitu matematika, fisika, kimia, biologi, komputer informatika, debat bahasa Inggris, ekonomi, geografi, dan astronomi. Olimpiade sains Nasional merupakan kompetisi paling bergengsi di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Setiap pemenang di olimpiade sains Nasional ini akan masuk tim olimpiade Indonesia berdasar bidang yang mereka ikuti yang akan mendapatkan pelatihan nasional untuk persiapan olimpiade sains tingkat Internasional dan tentu saja akan mendapatkan beasiswa penuh.
Jadi, tak ayal banyak mencari kesempatan untuk mengikuti olimpiade itu apalagi yang suka memburu beasiswa termasuk Dinara tentunya.
Gadis itu berusaha mati-matian belajar tanpa henti-hentinya hanya ingin mendapatkan beasiswa penuh untuk bisa melanjutkan studinya ke Universitas yang ia incar-incar selama ini. Universitas Stanford, US yang berada di negara Amerika. Sekarang, hanya beasiswa yang bisa ia andalkan mengingat perekonomiannya sekarang tentu saja tidak bagus. Krisis.
Dinara terlihat membawa tas yang lumayan besar. Setelah tadi berpamitan dengan Nada yang merupakan ibunya sekarang gadis itu, langsung saja ke tempat tujuan, yaitu di ruang Aula. Semua murid yang mengikuti olimpiade akan berkumpul di sana dulu sebelum berangkat.
Beberapa jam mendengar ceramah dari bapak kepala sekolah dan guru pembina dalam olimpiade akhirnya murid-murid yang menjadi perwakilan bisa langsung ke bus untuk bersiap-siap berangkat ke tempat tujuan.
"Fi, duduk sama gue, yuk!" Tiba-tiba saja Dafa menarik tangan Dinara untuk duduk di samping cowok itu.
Dinara yang tadinya sedang bingung mau duduk di mana akhirnya mengangguk kepala setuju. Tentu saja hanya Dafa saja yang gadis itu anggap nyaman-nyaman saja.
Baru saja ingin duduk, tiba-tiba saja Dinara disenggol oleh seseorang. Tentu saja gadis itu tidak bisa menjaga keseimbangannya sehingga sedikit oleng.
"Bisa nggak, sih nggak usah kasar sama cewek?" Dafa langsung saja membuka suara saat tahu siapa pelaku yang menyenggol Dinara.
Azlan. Terlihat cowok itu memutar bola matanya malas. Iya, cowok itu yang sudah menyenggol Dinara dengan begitu sengaja. Padahal jika cowok itu mau lewat masih bisa menungggu Dinara duduk terlebih dahulu.
"Sorry, tapi tubuh teman lo yang terlalu lebar. Halangi jalan," balas Azlan yang sedang mengunyah permen karet.
Tentu saja melihat itu membuat Dinara tidak mau jika pertengkaran ini semakin berlanjut. Gadis itu langsung saja mendaratkan bokongnya di samping Dafa.