Dua Tuan Putri [END]

Bab 44 || Tantangan Berujung Pertengkaran

Tes

Hallo!

***

Jika murid pada umumnya ingin sekali pulang lebih awal berbeda dengan sosok gadis yang masih saja setia berada di sekolah. Gadis itu tidak ada tanda-tanda ingin pulang padahal bel pulang berbunyi lebih cepat dari pada sebelumnya mengingat ada sebuah rapat mendadak yang membuat semua murid diperbolehkan pulang lebih awal.

Sosok murid itu tengah sibuk dengan berbagai buku di hadapannya. Hanya ada gadis itu saja di dalam kelas yang sudah terlihat sepi. Tidak ada raut ketakutan sedikit pun dari wajahnya. Hanya raut semangat yang membara, semangat belajar.

Dinara mempunyai sebuah ambisi. Jika semua menganggap gadis itu sudah sangat pintar dan tidak perlu belajar lagi, tetapi beda pikiran dengan Dinara yang tidak akan puas dengan semua pencapaiannya. Ia ingin lebih tinggi lagi dalam mencari ilmu. Ada sebuah mimpi juga yang harus ia kejar meski kecil kemungkinan dirinya bisa mewujudkannya.

Hari ini ia tidak punya kesibukan apapun. Jika biasanya pulang sekolah ia langsung bekerja ke toko Daisy Arsalan. Namun, kali ini ia tidak ke sana mengingat ada sebuah perintah dari atasan untuk libur hari ini.

Langsung pulang ke rumah pun pada akhirnya ia mati kebosanan, tidak melakukan apa-apa. Dari pada tidak melakukan apapun sama sekali lebih baik ia gunakan belajar full dalam sehari guna menghilangkan kebosanan dan juga semakin menguasai mata pelajaran terkhususnya fisika. Mata pelajaran kesukaan dan incarannya itu.

Sesekali mulut gadis itu berkomat-kamit mengucapkan beberapa rumus fisika yang ia kuasai. Peluh sudah membanjiri wajah Dinara padahal di sana ada pendingin ruangan. Terlihat jelas jika Dinara sangat kelelahan.

Namun, Dinara sepertinya tidak memedulikan itu. Ia terus menulis beberapa rumus di atas kertasnya itu dengan begitu lincah. Sesekali berhenti menulis untuk meneguk air putih yang ia bawa dari rumah. Mau bagaimanapun ia suka kehausan.