Lanjuttttt. Jangan lupa vote dan komen. Nggak kerasa udah mau end aja. Beberapa part lagi cerita ini akan selesai! Doakan biar ceritanya nggak gantung lagi🤭
***
"Tante."
Karena merasa butuh penjelasan, maka dari itu Dinara memutuskan untuk kediaman Arsalan. Ia tanpa sengaja melihat keberadaan Kiara yang kebetulan di teras. Sebenarnya tidak enak juga datang bertamu disaat masih berduka seperti ini. Namun, ia tidak bisa jika hanya tinggal diam. Ia penasaran.
"Fiya?" Kiara beranjak dari duduknya saat melihat kedatangan putrinya.
Di sinilah mereka berdua berada di ruang tamu kediaman Arsalan. Keduanya tampak terdiam. Baik Dinara dan Kiara tidak ada yang membuka suara.
Dinara sibuk meminum teh yang berada di tangannya itu. Kiara malah menyuruh dirinya untuk meminum terlebih dahulu. Sebagai rasa bentuk sopan, Dinara memilih menurut.
"Tante tau maksud kedatangan kamu ke sini." Tiba-tiba Kiara membuka suara membuat Dinara sontak mendongak menatap Kiara dengan serius.
"A-pa memang benar saya ...."
"Iya, Fi. Kamu anak saya. Putri mama." Kiara langsung menyela ucapan Dinara.
Wanita paruh baya itu sontak saja memeluk sang putri yang sudah lama dirinya cari-cari. Tanpa sadar ia menitikkan air mata terharu. Ia kira dirinya tidak bisa bertemu dengan putrinya lagi.
"Mama kangen sama kamu."
Dinara hanya diam. Gadis itu tidak membalas pelukan Kiara. Entah mengapa terasa berbeda saja. Sulit dipercaya.
"Bagaimana mungkin?" tanya Dinara memandang lurus ke depan.
Kiara mengerti. Wanita paruh baya itu, melepaskan pelukannya dengan mengelus surai putrinya dengan lembut.
"Ceritanya panjang." Kiara beberapa kali mengembuskan napas berat. Ingatan masa lalu kelam itu kembali datang. "Dulu, mama dan papa kamu menikah tanpa mendapatkan restu dari kakek kamu. Kakek kamu itu, ingin mama menikah dengan laki-laki yang setara, kaya sedangkan papa kamu itu cuman koki di salah satu restoran kecil. Mama cinta sama papa kamu, maka dari itu mama memilih dia."
Sejenak Kiara terdiam. Mengingat kembali yang terjadi dulu, sebelum dirinya bisa seperti sekarang ini.
"Kakek kamu marah. Kakek kamu berusaha cari mama, sedangkan mama sama papa kamu udah ada di tempat yang aman. Semuanya baik-baik aja sampai mama hamil, tapi sayang pada saat itu papa kamu meninggal karena penyakit yang diderita selama ini."
Sejak dari tadi Dinara hanya diam mendengar. Tidak menyangka saja bahwa Kiara memiliki masa lalu yang kelam.
"Mama sendiri. Berjuang mati-matian pertahanin kandungan mama. Sampai tiba hari itu, di mana kalian berdua lahir. Kakek kamu udah tau keberadaan mama. Kakek kamu bermaksud ingin membunuh kalian berdua dan pada saat itu, mama nggak ada pilihan lain lagi selain titipin kalian ke bi Surti. Pembantu mama dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Tuan Putri [END]
Подростковая литератураRemaja-Fantasi Dinara dan Afiya adalah dua gadis yang sudah bersahabat sejak kecil. Dinara yang merupakan gadis cantik dan mempunyai tubuh ideal membuat ia diberi gelar sebagai mostwanted girls. Namun, berbeda dengan Afiya yang bertubuh gemuk dan je...