Bab 50 || Birthday

47 4 0
                                    

Halo! Jumpa lagi. Seperti biasanya aku up🎉

Pict di atas spesial Azlan🖤

Pict di atas spesial Azlan🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Usai berkeramas Dinara langsung saja mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Terlihat jelas jika gadis itu sangat kelelahan berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Hari ini di toko begitu banyak pelanggan yang datang. Mungkin karena terjadi sebuah diskon besar-besaran di toko Daisy Arsalan. Tahu sendiri orang-orang zaman sekarang sangat menyukai yang namanya diskon apalagi jika ibu-ibu.

Tadinya Dinara hanya berniat scroll ponsel tidak jelas. Kadang masuk ke salah satu aplikasi belum beberapa menit langsung saja keluar. Begitupun seterusnya. Sangat sepi sekali ponselnya. Bukan hanya ponselnya saja, tetapi hidupnya juga.

Malam-malam seperti ini tidak ada yang bisa diajak ngobrol. Sungguh membosankan. Tidak ada yang mengirim pesan sama sekali. Jika ada pasti hanya operator saja atau bukan, Dafa.

Baru saja ingin mematikan ponsel pintarnya itu, tanpa sengaja ia memasuki aplikasi kalender. Entah mengapa tiba-tiba tangannya ini bisa terpeleset memasuki aplikasi itu.

17 desember 2018.

Ternyata sudah tanggal tujuh belas. Rasa-rasanya kemarin baru bulan januari sekarang sudah desember saja. Memang benar tanpa terasa waktu terus bergulir.

Entah mengapa ia melupakan sesuatu, tetapi entah apa. Aneh saja. Namun, jika dilihat tanggalnya merupakan hari ... Dinara sontak membulatkan matanya saat ia sudah mengingatnya.

Hari spesial Azlan!

Mengapa ia bisa melupakannya lagi. Padahal di toko tadi ia mengingatnya bahkan memberikan Azlan beberapa kue mungkin saja karena banyak kerjaan jadi dirinya lupa. Namun, tak apa untung saja ia sudah mengingatnya.

Cepat-cepat Dinara beranjak dari ranjang. Mau bagaimanapun ia harus memberikan sesuatu kepada Azlan. Meski hubungannya dengan cowok itu tidak baik, tetapi tetap saja Azlan adalah sosok yang berharga juga bagi dirinya. Dulu, Azlan selalu ada untuknya. Menemaninya saat ia sendiri, kesepian.

Tak berpikir panjang gadis itu berlari keluar menuju dapur. Membuka semua isi kulkas. Syukurlah ada beberapa bahan untuk membuat kue. Sepertinya lengkap jika ia membuat kue dengan resepnya sendiri.

Dinara memulai bekerja. Gadis itu terlihat sangat sibuk membuat adonan. Baru beberapa menit saja wajah gadis itu, sudah terlihat cemong. Banyak tepung yang menempel di wajahnya.

Setelah setengah jam sibuk di dapur akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil. Kue yang ia buat sudah jadi! Melelahkan, tetapi percayalah ia melakukan ini dengan penuh rasa sayang.

 Kue yang ia buat sudah jadi! Melelahkan, tetapi percayalah ia melakukan ini dengan penuh rasa sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua Tuan Putri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang