Remaja-Fantasi
Dinara dan Afiya adalah dua gadis yang sudah bersahabat sejak kecil. Dinara yang merupakan gadis cantik dan mempunyai tubuh ideal membuat ia diberi gelar sebagai mostwanted girls. Namun, berbeda dengan Afiya yang bertubuh gemuk dan je...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mirip, ya)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Beberapa kali bergerutu kesal hanya karena satu soal saja yang membuat siapa saja yang mengerjakan pusing. Bikin emosi. Hal itulah yang sekarang dirasakan oleh sosok Dinara.
Gadis itu terlihat sibuk dengan lembaran soal di hadapannya itu. Ini baru pertama kalinya ia kepusingan menjawab soal fisika. Biasanya ia akan cepat selesai dengan begitu mudah. Namun, sekarang ini benar-benar susah. Sejak dari tadi tidak menemukan penyelesaiannya. Ia sudah menemukan jawabannya, tetapi tidak seimbang. Tentu saja salah dan ia harus mengulang semuanya dari awal lagi.
Definisi pintar memang seperti itu. Jika ada yang salah harus diperbaiki sampai jawabannya benar. Dinara hanya ingin nilainya sempurna.
Satu tahun sudah berlalu, tentu saja sudah banyak perubahan yang terjadi termasuk Dinara. Gadis itu sekarang kembali fokus sekolah mengejar mimpi-mimpinya. Bedanya sekarang ia tidak bersekolah di sekolah yang dulu. Padahal SMA 712 sudah menerima dirinya kembali setelah meluruskan semua permasalahan.
Namun, ia tolak. Bukan karena tidak suka lagi dengan sekolah itu. Hanya saja begitu banyak kenangan di sana yang membuat dirinya tidak tenang. Di setiap sudut SMA 712 selalu saja terbayang-bayang wajah Dafa. Maka dari itu ia memutuskan untuk bersekolah di SMA Kencana yang tidak jauh dari SMA 712. Katakan saja kedua sekolah itu, tetanggaan.
Dirinya sekarang berada di kamarnya lebih tepatnya sedang terduduk di meja belajar sambil mengerjakan beberapa tugas belum selesai. Ia hari ini menginap di rumah kedua orang tua angkatnya, Diana dan Ditto.
Ya, setelah dirundingkan dirinya akan tinggal di mana akhirnya ia memutuskan akan membuat jadwal. Misal, hari ini ia di rumah keluarga angkatnya besok dirinya berada di rumah keluarga kandungnya. Ia rutin melakukan itu agar sama rata. Meski capek juga, tetapi tidak apa. Demi mereka, ia rela melakukan apapun.
Sedangkan Afiya. Saudara kembarnya itu tentu saja tinggal di rumah keluarga kandung. Terkadang Afiya sering datang ke sini. Hubungannya dan Afiya tentu saja sudah membaik. Kembali seperti dulu yang apa-apa selalu melakukannya bersama.