LASKAR [ COMPLETE ] ✅

76 - INI TAKDIR NYA

happy reading

***

Cindy menangis hampir lima belas menit di pelukan putra tunggal nya itu, dia memeluk Laskar erat, menjadikan pundak Laskar sebagai penopang dagu, berulang kali Laskar mengelus punggung sang ibu, memberi nya ketenangan, tapi Cindy terlalu sedih, namun juga senang, bersyukur pada Tuhan karna anak satu-satu nya itu ternyata belum kembali pada Tuhan.

Maya menyingkirkan air mata yang mengalir di pipi nya, dia teringat pada Emily, Rian duduk di sofa di samping Cindy, menatap dua orang yang berarti sekali dalam hidup nya, Rian menghapus jejak kesedihan yang selama ini tidak pernah dia rasakan..

"M-mama gak m-mau kamu ngelakuin itu l-lagi sayang !"

"Iya ma, udah ya nangis nya, Laskar kan udah gak kenapa-napa, gak ada yang perlu di tangisin lagi"

Tangan Laskar mengusap kepala Cindy, Cindy berhenti menangis, melepas pelukan nya pada Laskar.

"Oke, sekarang-"

Cindy menjeda ucapan nya, menetralkan nafas yang tidak beraturan, Cindy menatap Laskar dengan mata sembab hebat, mata itu terlihat lebih sipit dari biasa nya.

"Sekarang, cerita ke mama sama papa, apa yang terjadi, gimana cara nya kamu bisa hidup tanpa hati, yang di kubur itu siapa ? kemana kamu hilang beberapa hari belakangan dan kenapa kamu bisa luka-luka gini ?"

Laskar menghela. Maya juga menunggu penjelasan Laskar, dia ingin tau apa yang terjadi selama semua orang tau jika Laskar itu mati.

"Oke, pertama, Laskar gak jadi donor hati, karna tiba-tiba ada orang yang mau jadi pendonor nya, Laskar juga gak tau detail nya gimana, padahal waktu itu Laskar uda masuk ruang operasi, yang kedua, Laskar gak tau yang di kubur siapa, dan ketiga, mama nanya kemana Laskar belakang ini ? Laskar kecelakaan, dan luka-luka ini juga karna kecelakaan itu."

Cindy, Rian dan Maya terkejut, tentu mereka heran.

"Kecelakaan ? gimana bisa kamu kecelakaan ?"

Rian membuka suara, Laskar memalingkan wajah nya, menatap Rian yang juga menatap nya. Laskar menggeleng, dia lupa.

"Aku gak ingat, Cak, lo ingat ?"

Mengalihkan pandangan dari Rian, Laskar menatap Cakra yang duduk di sebelah nya dengan sofa berbeda, Cakra mengangguk, dia ingat walau tidak semua, kecelakaan itu membuat kepala nya berputar hebat karna benturan.

"Jadi gini tante, om, May, Waktu itu, Cakra udah gak tau mau ngapain, terus di jalan, saat Cakra mau pulang, Cakra dapat telpon dari nomor yang gak di kenal, Cakra angkat telpon nya, terus yang Cakra dengar mereka bilang tuan Laskar, kami sudah dapat pendonor yang tepat, nah di situ Cakra iyain aja, terus bilang urus semua, datang ke Rumah Sakit tempat Maya di operasi"

Alis Laskar tertekuk, anak buah nya menelpon Cakra tapi berkata 'tuan Laskar'

"Jadi cerita nya, nak buah gue salah nomor Cak ?"

Cakra menoleh pada Laskar, lelaki itu memotong pembicaraan nya, Cakra tampak berfikir sebentar, lalu mengangguk, seperti nya iya.

"Kayak nya iya"

Lelaki itu melanjutkan perkataannya.